"Jangan takut, pemuda baik hati. Kau telah menyelamatkan aku dari bahaya besar. Aku akan membalas kebaikanmu!” kata siluman itu.
“Tapi... bahaya apa yang sedang kamu hadapi?” tanya Gasparo.
"Ratusan tahun aku hidup tenang di sumur tua ini," jawab siluman itu. “Tapi kemarin, ada wanita cerewet yang jatuh menimpa aku. Dia menarik daun telingaku keras-keras dan berteriak dari siang sampai malam, minta disediakan makanan. Untunglah, pagi ini, kau menurunkan tangga dan aku bisa terbebas. Biarlah dia tinggal di sumurku. Ada banyak persediaan makanan di bawah sana. Aku tidak ingin bertemu dengannya lagi!”
Siluman itu lalu memberikan Gasparo tiga helai daun ajaib.
“Sekarang, aku akan pergi ke istana Sultan. Aku akan membuat Putri Friya jatuh sakit. Sultan pasti akan memanggil semua tabib, tapi tak akan ada yang bisa menyembuhkannya. Saat itu, kau datanglah ke istana sultan. Tempelkan daun ini ke dahi Putri Friya, dan dia akan sembuh. Maka kau akan mendapat hadiah dari sultan. Itulah balas budiku.”
Siluman itu lalu menghilang. Gasparo tidak terlalu memerhatikan pesan si siluman, namun ia menyimpan tiga helai daun itu. Ia mengulurkan tangga talinya ke bawah lagi, sehingga Bibi Fariba bisa naik jika ia ingin keluar sumur.
Ia meninggalkan hutan lalu menuju ke kota untuk mencari pekerjaan.
Baca Juga: Mulai dari Pasir Berwarna Putih Hingga Merah Muda, Cari Tahu dari Mana Asal Pasir Pantai
Buat Terlihat Kotor, Ini 5 Tips Ampuh Hilangkan Bulu Kucing di yang Menempel di Baju
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR