Bobo.id - Vaksinasi COVID-19 sudah dilakukan sejak pertengahan Januari 2021 lalu.
Awalnya vaksin diberikan bagi prioritas, seperti tenaga kesehatan, TNI, POLRI, dan beberapa profesi lainnya.
Namun, saat ini vaksin sudah diberikan untuk masyarakat umum yang ada dalam daftar penerima vaksin.
Beberapa waktu lalu sempat viral beberapa video orang yang takut saat akan disuntikan vaksin. Bahkan ada yang sampai harus ditenangkan oleh tenaga kesehatan.
Apa penyebabnya? Yuk, simak penjelasannya!
Baca Juga: Vaksin COVID-19 Harus Disuntikkan 2 Kali ke Penerima Vaksin, Ini Penjelasannya
Kenapa Orang Takut Jarum Suntik?
Menurut Joni Pagenkemper, kepala penanganan penyakit diabetes di Nebraska Medicine, ada 22% orang di dunia yang takut dengan suntikan alias jarum suntik.
Padahal, ada beberapa kondisi tertentu yang mengharuskan seseorang untuk disuntik oleh dokter.
Misalnya kita butuh disuntik untuk pemberian vaksin atau bahkan pengobatan lainnya.
Orang yang takut dengan suntikan, sering juga disebut sebagai fobia jarum suntik.
Padahal keduanya adalah kondisi yang berbeda. Fobia jarum suntik berbeda dengan ketakutan pada jarum suntik biasa.
Fobia jarum suntik atau disebut juga trypanophobia adalah kondisi ketika seseorang mau disuntik, ia akan mengeluarkan reaksi, seperti mengalami tekanan darah tinggi dan denyut jantung yang meningkat.
Hal ini bahkan bisa terjadi sehari sebelum atau beberapa jam sebelum disuntik, lo. Parahnya, orang yang fobia jarum suntik bisa saja sampai pingsan saat akan disuntik.
Baca Juga: Cara Melihat Sertifikat Vaksin COVID-19 dan Melihat Jadwal Vaksinasi Kedua
Penyebab Orang Takut Disuntik
Penyebab orang takut dengan jarum suntik yang paling umum adalah karena rasa sakit yang ditimbulkan ketika jarum masuk menembus kulit.
Selain itu, takut disuntik juga bisa disebabkan oleh trauma, misalnya trauma saat disuntik dokter sewaktu kecil.
Saat disuntik, dokter mungkin melakukan dengan tidak lembut dan pelan-pelan sehingga menimbulkan rasa sakit. Alhasil, kita jadi trauma atau takut disuntik hingga besar.
Fobia disuntik bisa bisa juga disebabkan karena beberapa hal meskipun belum diketahui penyebab pastinya.
Para peneliti meyakini, bahwa 80% orang yang fobia jarum suntik disebabkan karena turunan.
Maksudnya, kemungkinan penderita fobia tidak hanya seseorang itu sendiri saja. Bisa jadi ada saudara kita yang memiliki fobia sama.
Namun, ada kemungkinan bahwa rasa takut itu lebih banyak disebabkan karena kita terbayang rasa sakit dibanding karena turunan.
Beberapa psikolog juga percaya bahwa rasa takut disuntik mungkin berawal dari pikiran bahwa luka tusukan pasti berbahaya bahkan sampai mematikan.
Bahaya Jika Takut Jarum Suntik
Teman-teman ternyata suntikan ada beberapa jenis, lo.
Pertama, suntik intravena atau suntikan ke dalam vena pembuluh darah.
Kedua, suntikan intramuscular atau suntikan ke otot.
Ketiga, suntikan ke dalam lapisan lemak atau disebut dengan subkutan. Umumnya, orang yang melakukan suntik ke dalam jaringan subkutan dilakukan oleh penderita diabetes yang melakukan suntik secara mandiri.
Baca Juga: Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Vaksin COVID-19, Hindari Supaya Vaksin Berjalan Lancar
Orang yang takut jarum suntik kemungkinan bisa saja membawa dampak yang merugikan bagi tubuh.
Karena, orang-orang ini mungkin menghindar untuk melakukan pemeriksaan di dokter umum atau dokter gigi, demi tidak bertemu dengan alat suntik.
Banyak juga orang yang takut disuntik dan membiarkan penyakitnya begitu saja tanpa penanganan.
Ketakutan akan jarum suntik juga mungkin akan berdampak merugikan apabila dialami oleh penderita diabetes, karena ia harus melakukan suntik secara mandiri setiap harinya.
Bagaimana Mengatasi Fobia Jarum Suntik?
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan bila seseorang mengidap fobia disuntik.
Pertama ada terapi kognitif. Terapi ini telah banyak digunakan untuk mengobati trypanophobia. Terapi ini perlahan akan melatih pikiran kita untuk tidak takut lagi pada jarum.
Nantinya terapis akan melatih orang fobia disuntik dengan menunjukkan gambar suntikan kepada mereka.
Mereka akan diminta menyentuh gambar tersebut. Lama-kelamaan, pasien akan dilatih untuk tidak takut dengan jarum suntik yang asli.
Namun, terapi ini akan membutuhkan waktu yang lama sampai pasien benar-benar bisa tenang saat melihat suntikan.
Beberapa ahli juga menemukan keberhasilan menggunakan hipnoterapi dengan pasien mereka.
Selain itu, ada juga pengobatan yang menggunakan terapi pemaparan. Terapi pemaparan ini mirip dengan terapi kognitif.
Fokus terapinya adalah untuk mengubah respons mental dan fisik kita terhadap rasa takut akan jarum.
Nantinya, terapis akan memaparkan kita pada jarum dan pikiran terkait apa yang kita takuti.
Terapis mungkin akan menunjukkan foto-foto jarum. Selanjutnya mungkin kita akan diminta berdiri di samping jarum, memegang jarum, dan kemudian membayangkan disuntik dengan jarum.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Hello Sehat |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR