Bobo.id - Bagi teman-teman yang memelihara tanaman di rumah, salah satu cara merawat tanaman adalah dengan memberinya pupuk.
Kita bisa memberi pupuk alami pada tanaman, yaitu kompos.
Kompos merupakan pupuk yang dibuat dari campuran berbagai bahan alami.
Dalam membuat kompos, ada bahan tertentu yang sebaiknya tidak ditambahkan, nih.
Apa saja, ya?
Kita cari tahu dulu serba-serbi mengompos, yuk!
Baca Juga: Kita Masih Bisa Selamatkan Tanaman yang Hampir Mati, Ikuti Cara-Cara Ini
Bahan Utama Pembuatan Kompos
Kompos bisa membantu memperkaya nutrisi tanah, menjaga kelembapan, dan mencegah tanaman terkena penyakit.
Bersumber dari situs Environmental Protection Agency (EPA) Amerika Serikat, ada tiga bahan utama yang dicampurkan dalam pembuatan kompos, yaitu:
- Bahan cokelat, misalnya seperti daun kering dan ranting pohon. Bahan-bahan ini menghasilkan karbon.
- Bahan hijau, misalnya seperti rumput, sisa sayuran, sisa buah, dan ampas kopi. Bahan-bahan ini menghasilkan nitrogen.
- Air yang takarannya cukup. Air membantu menjaga kelembapan yang diperlukan untuk menguraikansenyawa organik.
Bahan-bahan alami yang bisa kita masukkan ke dalam kompos misalnya ada buah dan sayur, cangkang telur, ampas kopi, sisa teh celup, kulit kacang, daun, rumput, jerami, dan potongan kayu.
Baca Juga: Ingin Tanaman Cabai di Rumah Tumbuh Subur? Coba Cara dan Tips Menanam Cabai di Rumah, yuk!
Bahan yang Sebaiknya Tidak Dicampurkan dalam Pembuatan Kompos
Menurut Environmental Protection Agency (EPA) Amerika Serikat, ada beberapa bahan yang sebaiknya tidak kita masukkan dalam kompos.
Bahan itu antara lain:
1. Produk olahan susu dan telur.
Bahan-bahan ini berisiko mengeluarkan bau dan mengundang hama seperti tikus dan lalat.
2. Sisa daging dan tulang.
Seperti olahan susu dan telur, sisa daging dan tulang juga bisa be
Baca Juga: 6 Hal di Rumah Ini Sering Lupa Dibersihkan, Salah Satunya Daun Tanaman dalam Ruangan
3. Bahan lemak seperti minyak
Bahan ini juga berisiko mengeluarkan bau dan mengundang lalat dan tikus.
4. Kotoran hewan peliharaan.
Kotoran hewan peliharaan seperti kucing atau anjing berisiko mengandung parasit, bakteri, kuman, penyakit, dan virus yang bisa berbahaya.
5. Sisa tanaman yang sakit.
Penyakit yang menyerang tanaman bisa jadi masih ada dan jadi berpindah ke tanaman lainnya.
6. Tanaman yang diberi pestisida.
Potongan tanaman yang diberi pestisida bisa menghilangkan organisme yang bermanfaat dalam proses pengomposan.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id/
dan teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | United States Environmental Protection Agency |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR