3. Mengandung MSG
Monosodium glutamat atau biasanya disebut sebagai MSG bisa kita temukan berada di berbagai makanan.
Menurut FDA, MSG diberi label sebagai aditif yang aman, dengan efek berbahaya masih diperdebatkan.
Namun data kesehatan dan nutrisi yang dikumpulkan dari China Health and Nutrition Survey menunjukkan sebaliknya, dengan konsumsi MSG yang tinggi dalam waktu lama yang menyebabkan kelebihan berat badan.
Baca Juga: Ramen, Udon, dan Soba Sama-Sama Mi Khas Jepang, Ini Perbedaannya
4. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition, ditemukan bahwa perempuan yang mengonsumsi lebih banyak mi instan memiliki risiko sindrom metabolik yang jauh lebih besar daripada mereka yang makan lebih sedikit.
Apa itu sindrom metabolik? Ini adalah sekelompok gejala seperti obesitas sentral, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol HDL rendah.
Itu semua meningkatkan kemungkinan kita mengalami penyakit jantung, diabetes, atau stroke.
Mengapa mi instan bisa meningkatkan risiko penyakit jantung? Ternyata itu disebabkan oleh cara pembuatannya yang digoreng terlebih dahulu.
Seperti yang kita tahu menggoreng bisa mengurangi nilai gizi dan meningkatkan kandungan lemak jenuh.
Keduanya tentu tak baik untuk kesehatan kita secara keseluruhan.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | lifehack.org |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR