Enzim ini mengubah karbohidrat menjadi gula sederhana (maltosa atau glukosa) yang dapat larut sehingga mudah dicerna.
Oleh karena itu, kita merasakan rasa manis di mulut pada saat mengunyah makanan yang mengandung karbohidrat misalnya nasi.
Pencernaan dengan bantuan enzim disebut pencernaan secara kimiawi.
Baca Juga: Salah Satunya Bisa Sebabkan Gangguan Pencernaan, Ketahui Berbagai Dampak Konsumsi Apel Berlebihan
Proses Pencernaan di Kerongkongan
Makanan dari mulut masuk ke dalam kerongkongan melalui hulu kerongkongan (faring).
Pada saat menelan makanan, epiglotis (katup pangkal tenggorok) menutup tenggorokan. Dengan begitu makanan tidak masuk ke dalam saluran pernapasan melainkan ke dalam kerongkongan.
Makanan dari mulut masuk ke dalam kerongkongan dalam bentuk gumpalan-gumpalan yang disebut bolus.
Dinding kerongkongan mengandung kelenjar yang mengeluarkan musin untuk membasahi jalan makanan.
Bergeraknya makanan di dalam kerongkongan dikendalikan oleh otot di kerongkongan.
Otot yang melingkari kerongkongan mengerut dan mengendur bergantian menimbulkan gerakan meremas dan mendorong makanan masuk ke dalam lambung.
Caranya, di dalam saluran kerongkongan bagian tepat di depan bolus mengendur, sedangkan tepat di belakang bolus mengerut sehingga bolus didorong ke bawah.
Gerak seperti pada kerongkongan itu disebut gerak peristaltik.
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR