Bobo.id - Sejak pandemi COVID-19 2020 lalu pemerintah sudah melakukan aturan larangan mudik hari raya. Begitu juga dengan mudik lebaran 2021.
Pemerintah dengan tegas melarang dengan mengeluarkan Surat Edaran Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah selama 6-17 Mei 2021.
Bahkan petugas keamanan sudah mulai bertugas di titik-titik tertentu untuk memeriksa kendaraan selama aturan larangan mudik lebaran 2021 berlaku.
Berikut ini adalah daftar titik pemeriksaan atau titik penyekatan kendaraan di Jabodetabek. Yuk, simak!
Titik Pemeriksaan Kendaraan di Jabodetabek
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, ada 18 titik penjagaan untuk mencegah orang mudik.
Petugas yang berjaga di titik-titik itu akan melakukan pengecekan terhadap pengendara sepeda motor dan mobil yang ingin mudik atau pulang kampung.
Adapun 18 titik penyekatan itu ada di derah penyangga Jakarta, yaitu Bekasi, Depok, dan Tangerang.
Berikut lokasi-lokasi penyekatan:
Dalam Tol:
- Tol Cikarang Barat
- Tol Bitung atau Cikupa
Tangerang:
- Lippo Karawaci
- Batu Ceper
- Jatiuwung
- Ciledug
- Kebon Nanas
Tangerang Selatan:
- Puspitek
- Bitung
Baca Juga: 3 Fakta Unik Lebaran di Indonesia Ini Selalu Dinantikan Banyak Orang, Kamu Salah Satunya?
Depok:
- Cibinong, Jati Jajar
- Jalan Raya Bambu Kuning
Bekasi Kota:
- Sumber Arta
- Patung Garuda
- Bantar Gebang
Kabupaten Bekasi:
- Cibarusah
- Kedung Waringin
- Setu
- Pebayuran
Titik check point di terminal bus:
- Pulogebang Kampung Rambutan
- Kalideres
Titik check point di jalan arteri non-tol:
- Harapan Indah, Kota Bekasi
- Jati Uwung, Tangerang Kota
-Kedung Waringin, Kabupaten Bekasi
Titik check point di jalan tol:
- Jalan tol arah Cikampek
- Jalan tol arah Merak
Sejarah Mudik di Indonesia: Tradisi Sejak Zaman Majapahit dan Mataram Islam
Menurut seorang Dosen Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Pak Silverio Raden Lilik Aji Sampurno tradisi mudik ini sudah ada sejak zaman Majapahit dan Mataram Islam.
Sejarah mudik bermula dari kekuasaan Majapahit yang luas hingga Sri Lanka dan Semenanjung Malaya.
Luasnya kekuasaan inilah yang menyebabkan sang Raja menempatkan pejabat di berbagai daerah untuk menjaga wilayah kekuasaan.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Mataram Islam untuk menjaga wilayah kekuasaan.
Baca Juga: Apa Kucing Akan Merindukan Kita Saat Ditinggal Mudik? Yuk, Cari Tahu!
Suatu waktu, pejabat-pejabat itu pulang untuk menghadap Raja dan mengunjungi kampung halaman.
Sedangkan di Mataram Islam, pejabatnya pulang secara khusus ketika Idul Fitri datang.
Kedua hal itulah yang menjadi asal mula tradisi mudik di Indonesia.
Mulai Terkenal di Tahun 1970
Sekitar tahun 1970, istilah mudik makin terkenal di Indonesia. Mudik dijadikan sebuah tradisi yang dilakukan oleh perantau di berbagai daerah untuk kembali ke kampung halamannya.
Para perantau kembali ke kampung halamannya untuk berkumpul bersama dengan keluarga.
Arti Kata "Mudik"
Orang Jawa Ngako mengartikan mudik sebagai mulih disik yang artinya "pulang dulu".
Ini diartikan juga dengan pulang yang hanya sebentar untuk melihat keluarga setelah lama tinggal di tanah rantau.
Sedangkan, orang Betawi mengartikan mudik sebagai "kembali udik". Udik sendiri memiliki arti kampung, dusun, atau apapun yang berlawanan dengan kota.
Baca Juga: Mengapa Ketupat Selalu Ada saat Lebaran? Ketahui Asal-Usul Ketupat di Indonesia, yuk!
(Penulis: Sarah Nafisah/Nur Fitriatus Shalihah)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Cara Bersikap terhadap Barang yang Dipakai, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR