Begitulah pekerjaan Beo setiap hari. Ia sibuk mengintip dan menertawakan penduduk hutan lainnya yang mencoba suara bam. Teman-temannya tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka malu dan langsung menghindar dari Beo. Akan tetapi Beo selalu berhasil menemukan dan menirukan suara mereka.
"Mbeeeek," tirunya ketika melihat Kambing.
"Ngok-ngooook," tirunya ketika melihat Babi.
Tak terasa sudah satu minggu. Penduduk hutan harus berkumpul kembali untuk mengumumkan suara yang mereka pilih.
Ibu Peri Penjaga Hutan memanggil mereka satu per satu. Beo saja yang masih saja tertawa., ia pikir teman-temannya bodoh, karena suara yang mereka temukan lucu-lucu.
Tibalah giliran Beo untuk mengumumkan suara barunya. Ia maju ke depan.
"Mbeeeek," jeritnya.
"Hei itu suaraku," kata Kambing. Yang lain tertawa.
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR