Simon tertegun. "Aha! Jika ikan-ikan semanis gula, pastilah gula yang terbaik. Ah, aku beli gula saja," ujarnya. Ia pun membatalkan niatnya membeli ikan dan segera beranjak meninggalkan penjual ikan yang terbengong-bengong.
"Aku perlu 200 pon gula yang terbaik," kata Simon kepada penjual gula.
Penjual gula tersenyum gembira. "Yang terbaik, Tuan? Jangan khawatir, gula kami semanis madu," jawabnya. Simon tersentak. "Kalau begitu saya akan membeli madu saja!" katanya kemudian, dan segera beranjak pergi.
"Aku perlu 200 toples madu yang terbaik untuk pesta pernikahan anakku," katanya kepada penjual madu.
Penjual madu menaikkan ujung topinya. "Beres, Tuan. Madu kami memang yang terbaik. Semurni minyak," jawabnya.
Simon terkejut. "Jadi minyak lebih baik dari madu? Kalau begitu lebih baik aku beli minyak saja!" katanya, segera meninggalkan penjual madu, pergi ke penjual minyak.
"Aku perlu 200 liter minyak terbaik untuk pesta pernikahan anakku," katanya kepada penjual minyak.
Penjual minyak tersenyum lebar. "Benar, tuan. Minyak kamilah yang terbaik. Minyak kami sebening air sumur," jawabnya. Simon kembali tersentak.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR