Setiba di rumah, Simon melihat istrinya menyuruh para pelayan mengatur meja makan. Tapi Simon mencegah. Katanya, "Singkirkan garpu, sendok dan piring yang ada di meja. Yang perlu, siapkan gelas-gelas yang terbaik. Itu sudah cukup!"
Istrinya dan para pelayan terheran-heran. Namun mereka menuruti perintah Simon. Maka, di atas meja-meja makan hanya ada gelas-gelas yang banyak jumlahnya.
Ketika pesta mulai, tamu-tamu mulai berdatangan. Simon memerintahkan agar gelas-gelas segera diisi dengan air sumur. Karena sore itu cuaca sangat panas, tamu-tamu langsung meneguk minuman itu hingga habis.
Baca Juga: Tanaman-Tanaman Ajaib dalam Dongeng #MendongenguntukCerdas
"Inilah yang kami perlukan," ujar mereka.
Mendengarnya, bukan main senang hati Simon. "Lihatlah istriku. Air sumur yang terbaik telah membuat mereka senang."
Istrinya hanya diam. Dan Simon segera menyuruh para pelayan mengisi gelas-gelas yang kosong. Ketika musik mulai dimainkan, para undangan pun mulai berdansa. Dan ketika selesai berdansa, mereka kembali haus dan segera menghabiskan minuman air sumur yang tersedia. Simon memandangi mereka dengan puas.
Namun ketika para tamu mulai kelaparan, tak ada hidangan sedikit pun di atas meja. Kecuali air, air dan air. Maka mereka pun mengisi perutnya dengan air itu untuk menghilangkan rasa lapar.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR