Bobo.id - Bobo Creative Week kembali lagi dengan beragam kelas seru, lo.
Hari ini Sabtu (24/07/2021), adalah hari kedua Bobo Creative Week 2.0 diselenggarakan.
Pada hari ini, ada acara yang khusus Bobo buat untuk para bapak dan ibu guru Sekolah Dasar (SD).
Acara ini bertajuk Workshop Menulis Kreatif untuk Guru, yang dipandu oleh moderator Manager Editing Bobo, Karto Mandiro.
Baca Juga: Intip Keseruan Webinar Smart Parent Happy Kids di Bobo Creative Week 2.0 Hari Ini, yuk!
Pada acara ini, bapak dan ibu guru mendapatkan materi yang dibawakan oleh Kolomnis Pendidikan dan Guru SMA De Britto Yogyakarta yaitu St. Kartono M.Hum.
Diadakan pada pukul 15.00 hingga pukul 17.00 WIB, acara melalui zoom meeting ini diikuti sekitar 175 guru dari berbagai wilayah di Indonesia.
Di awal acara, Kak Jonathan selaku pembawa acara menyampaikan tentang aturan dan tata urutan acara.
Acara pertama tentunya ada sambutan dari Editor In Chief Media Anak Grid Network, Kak Lucia Triundari.
Saat menyampaikan sambutan, Kak Lucia mengaku senang karena banyaknya guru SD yang berpartisipasi pada acara Workshop Menulis Kreatif untuk Guru.
Pada Bobo Creative Week 2.0 ini, Kak Lucia senang karena tidak hanya berbagi ilmu pada anak-anak dan orang tua, tapi juga bisa berbagi kreativitas dan ilmu dengan para guru.
Kak Lucia juga berharap dapat terus memberikan ruang untuk para guru mengembangkan kreativitasnya.
Materi Kelas
Selama materi kelas disampaikan, Kak Karto menyambut dengan satu pertanyaan pada semua peserta kelas.
Kak Karto meminta pendapat bapak dan ibu guru dalam satu kata, tentang kata 'menulis'.
Banyak peserta yang merespons melalui kolom komentar, dengan menyebut bahwa menulis itu senang, sulit, bercerita, mengungkapkan ide, dan banyak lagi.
Menanggapi komentar itu, Kak Karto menyebut bahwa menulis bisa jadi sangat menyenangkan dan ingin terus diulang.
Sedangkan, Pak Kartono mengaku mulai tertarik menulis pada saat duduk di bangku kelas 5 SD.
Saat itu, ia mendapat pujian dari gurunya ketika menulis sebuah cerita.
Selain pujian dari guru, ternyata Pak Kartono juga sudah membaca Majalah Bobo semenjak duduk di bangku SD, lo.
Di kesempatan itu juga, Pak Kartono menyampaikan rasa terima kasih pada majalah Bobo yang sudah hadir di masa kecilnya.
Pada kelas menulis ini, Pak Kartono memulai dengan mengajak para peserta untuk memiliki sudut pandang yang positif.
Menurutnya, berpikir dengan positif dapat membuat sudut pandang dalam menulis menjadi lebih menyenangkan.
Di sela penjelasannya, ia juga menekankan tentang manajemen waktu.
Baginya, menulis bukanlah soal ada atau tidaknya waktu. Tapi mau atau tidaknya meluangkan waktu.
Ia sendiri mengatur waktunya dengan memberikan 30 sampai 60 menit sehari untuk menulis.
Pada kelas itu, Pak Kartono juga mengajarkan cara menulis konektif.
Cara itu dimaksudkan untuk mengaitkan apa yang dibaca, dengan diri sendiri, teks lain, atau keadaan dunia.
Dengan begitu, akan ada banyak materi yang bisa ditulis oleh bapak dan ibu guru.
Di kesempatan itu juga, Pak Kartono menguraikan tahap saat akan membuat sebuah tulisan.
Baca Juga: Serunya Instagram Live Cerdas Cermat Ceria di Bobo Creative Week Day 2, Hadiahnya Sepeda!
Tahap membuat outline atau kerangka adalah hal pertama yang harus dilakukan.
Kemudian mulai mencari hal konkret yang ada disekitar dan mulai membentuk struktur penulisan.
Struktur yang dibagikan oleh Katono adalah mencari masalah, melakukan evaluasi, dan memberikan solusi.
Sesi Tanya Jawab
Setelah materi selesai, Kak Karto mulai membuka sesi tanya jawab.
Pada sesi itu dipilih tiga penanya yang mengajukan pertanyaan melalui kolom komentar.
Dari tiga pertanyaan itu, ada satu pertanyaan yang menarik yang dilontarkan oleh Rifniatun dari Wonogiri.
Rifniatun menanyakan tenatang cara menanamkan kebiasaan menulis pada anak didik.
Menanggapi pertanyaan itu, Pak Kartono memberikan saran untuk memberikan materi penulisan yang konkret pada anak-anak.
Menurutnya, anak usia SD masih berpikir dengan cara konkret belum menuju abstrak.
Contoh hal yang konkret adalah menulis deskripsi pada suatu benda.
Sedangkan hal abstrak adalah menulis tentang suatu nilai-nilai, seperti kemurahan hati atau kepercayaan diri.
Selain itu, Pak Kartono juga meminta para peserta mulai memberikan pujian pada anak didiknya di sekolah. Cara itu bisa membangkitkan kepercayaan diri.
Sesi Latihan
Sesi selanjutnya adalah sesi latihan. Para peserta diminta untuk menulis sebuah esai berdasarkan gambar yang diberikan.
Pak Kartono hanya membatasi tiga paragraf dengan waktu 10 menit.
Banyak peserta terlihat serius mengikuti sesi latihan ini.
Setelah itu, Kak Karto memilih 3 orang peserta untuk membacakan hasil tulisannya.
Tulisan para peserta menarik dan sudah hampir sesuai dengan penjelasan yang diberikan sebelumnya.
Sebelum menutup sesi kelas, Kak Karto kembali memberikan pertanyaan kepada para peserta tentang perasaannya saat kelas berlangsung.
Banyak peserta memberikan respons positif seperti, seru, inspiratif, keren, bermakna dan banyak lagi.
Sesi kelas ini pun ditutup dengan mengumumkan tiga penanya terbaik, serta pembagian doorprize dari Bobo dan Nusantralala.
Baca Juga: Serunya Membuat Finger Spinner dari Bahan-Bahan Bekas di Bobo Creative Week 2.0
Tiga penanya terbaik yaitu RR Regina Rani dari Yogyakarta, Rifniatun dari Wonogiri, dan Talitha Amanda dari Karawang.
Lalu tiga orang peserta yang beruntung mendapatkan doorpize adalah Avvi Nopvianto, Hizkia Yoga Adhitama, dan Novelyna.
Nah, itu tadi keseruan selama kelas Workshop Menulis Kreatif untuk Guru pada hari kedua Bobo Creative Week 2.0.
Jangan lupa tetap ikuti keseruan Bobo Creative Week 2.0 pada hari Minggu dengan beragam kelas menarik lainnya.
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR