Bobo.id - Teh adalah minuman yang berasalh dari hasil seduhan daun, pucuk daun, dan tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis.
Teh juga menjadi salah satu minuman yang paling banyak digemari oleh masyarakat setelah air putih.
Banyak orang yang meminum teh di pagi hari atau bahkan meminumnya setelah makan. Selain itu, teh juga dikenal sebagai minuman yang sehat.
Tapi, kira-kira lebih sehat mana antara es teh dan teh panas? Apakah suhu teh akan memengaruhi kandungan nutrisi di dalam teh? Yuk, simak untuk cari tahu.
Teh terkenal menyehatkan karena adanya kandungan antioksidan. Teh juga memiliki banyak macam jenisnya, yang paling tinggi mengandung antoksidan adalah teh hijau.
Antioksidan penting penting dan bermanfaat bagi tubuh untuk mencegah penyakit kanker yang menyerang.
Zat-zat antioksidan yang ada di dalam teh berupa katekin, xanthine, dan asam galat. Banyaknya jumlah antioksidan ini bisa beragam, tergantung dengan cara penyeduhannya.
Pada umumnya, orang akan menyeduh teh langsung dengan air panas. Ada juga, yang menyeduh teh dengan cara memasukkan daun teh langsung ke dalam panci yang sudah diisi air dan merebusnya sampai mendidih.
Tapi, baru-baru ini juga ada cara baru dalam menyeduh teh, yaitu dengan metode cold brew, lo. Apa itu cold brew?
Cold brew adalah cara menyeduh dengan air dingin. Menyeduh dengan metode cold brew dipercaya bisa menjaga kandungan antioksidan yang terkandung di dalam teh dengan maksimal.
Baca Juga: Minum Teh Setiap Hari dapat Datangkan Berbagai Manfaat, Salah Satunya Turunkan Risiko Diabetes
Metode Menyeduh Teh
Metode-metode menyeduh teh setidaknya dibagi menjadi tiga, yaitu menyeduh dengan air panas, menyeduh dengan air dingin, dan menyeduh dengan air panas lalu diberi es batu.
Menyeduh teh dengan cara pertama biasanya suhu air yang digunakan sekitar 75 sampai 95 derajat celcius, selama 3 sampai 4 menit.
Cara kedua, teman-teman bisa menyeduh teh dengan air dingin yang bersuhu 4 derajat celcius dan simpanlah di dalam kulkas selama 12 jam.
Cara yang terakhir, yaitu dengan menyeduh teh dengan cara pertama dan diberi es batu. Cara yang terakhir biasa teman-teman sebut dengan es teh.
Es Teh Versus Teh Panas
Menyeduh teh dengan cara cold brew ternyata bisa menjaga kandungan antioksidan yang dikandung daun teh tetap terjaga.
Tapi, cara cold brew ini agak lama dan tidak bisa diminum langsung. Karena, harus disimpan dulu di dalam kulkas.
Teh panas juga sebenarnya masih mengandung antioksidan yang cukup tinggi. Namun, senyawa bioaktif dari teh akan hilang sebagian karena suhu yang terlalu panas.
Padahal menyeduh teh dengan air panas tergolong singkat dan tanpa merebus yang bisa dipastikan suhunya lebih tinggi.
Cara menyeduh teh dengan cara kombinasi, yaitu menyeduh dengan air panas baru ditambahkan es batu ternyata kandungan antioksidannya tetap tinggi.
Meskipun kadarnya di bawah dengan cara diseduh air panas. Metode menyeduh dengan cara kombinasi dapat membantu teh untuk mengeluarkan senyawa antioksidan lebih cepat.
Baca Juga: Penyandang Hipertensi Harus Tahu, Inilah Makanan dan Minuman Penurun Darah Tinggi
Selain itu, jika teh ditambahkan es batu dan mengakibatkan suhu menurun, akan mencegah rusaknya antioksidan lebih banyak daripada metode menyeduh dengan air panas.
Jadi, jika teman-teman mencari kandunganan antioksidan yang tinggi dan tidak punya banyak waktu buat menunggu teh yang sedang diseduh.
Teman-teman bisa menggunakan metode kombinasi. Teh yang diseduh dengan air dingin sebenarnya bisa menghasilkan rasa yang lebih kuat.
Tentunya, tinggal disesuaikan dengan selera teman-teman saja. Bisa memilih cara menyeduh agar rasanya lebih kuat atau yang bisa menghasilkan kandungan antioksidan yang tinggi.
Nah, itulah teman-teman cara menyeduh teh dan pilihan untuk mendapatkan manfaat teh secara maksimal.
Teman-teman bisa mencoba semua metode dan memilih mana yang sesuai dengan selera teman-teman.
(Penulis: Nadia Faradiba)
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR