Bobo.id - Teman-teman, masih ingatkah kamu letak geografis Indonesia?
Berdasarkan letak geografisnya, Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra.
Indonesia terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia, dan di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Dengan letak geografis ini, Indonesia mendapatkan keuntungan, yaitu mudahnya teknologi dan kemajuan yang masuk ke Indonesia.
Selain itu, Indonesia juga lebih mudah untuk dikunjungi oleh wisatawan asing dari belahan dunia yang lain.
Baca Juga: Pengaruh Kerja Sama ASEAN di Bidang Sosial Terhadap Masyarakat
Posisi Indonesia yang strategis juga memudahkan para mancanegara datang untuk berlibur sehingga menambah penghasilan negara.
Tahukah kamu, letak geografis Indonesia ini juga bisa memengaruhi kehidupan sosial dan budaya penduduknya, lo.
Apa saja pengaruh letak geografis Indonesia terhadap bidang sosial dan budaya? Ini penjelasannya.
Pengaruh di Bidang Sosial
Dengan lokasi yang strategis, Indonesia bisa mendapatkan keuntungan dalam hubungan dengan negara-negara lain.
Hubungan Indonesia dengan negara lain yang letaknya berdekatan contohnya negara wilayah Asia Tenggara.
Kedekatan wilayah antarnegara Asia Tenggara ini menimbulkan terciptanya ASEAN.
1. Terjadinya Kerja Sama Antarnegara
ASEAN atau Asosication of South East Asian Nations merupakan organisasi yang beranggotakan negara-negara Asia Tenggara.
ASEAN berdiri pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand yang diprakarsai oleh lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Saat ini, jumlah anggota ASEAN ada 10 negara. Lima negara yang bergabung setelah Deklarasi Bangkok adalah Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja.
Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN ini memiliki tujuan untuk menciptakan kerja sama.
Baca Juga: Mengenal ASEAN, dari Alasan Berdiri hingga Negara yang Tergabung
Faktor pendorong terjadinya kerja sama antarnegara ASEAN adalah adanya kesamaan dan perbedaan sumber daya alam, serta kondisi geografis.
Kerja sama yang dilakukan negara-negara ini bertujuan untuk saling membantu pemenuhan kebutuhan sosial, politik, ekonomi dan bidang lainnya.
2. Meningkatkan Jalinan Komunikasi dan Interaksi dengan Negara Lain
Selain kerja sama, letak geografis Indonesia juga memengaruhi terjadinya komunikasi dan interaksi dengan negara lain.
Tidak hanya dengan negara tetangga di wilayah Asia Tenggara, negara dari berbagai wilayah dunia juga dapat menjalin interaksi dengan Indonesia.
Interaksi tersebut akibat banyaknya wisatawan asing, khususnya dari Eropa, yang berlibur untuk menikmati iklim tropis dan keberagaman budaya Indonesia.
Pengaruh di Bidang Budaya
Tidak hanya dari bidang sosial, bidang budaya juga mendapatkan pengaruh dari letak geografis Indonesia.
Berikut ini contohnya.
1. Terjadinya Akulturasi Budaya
Akulturasi budaya adalah percampuran dua budaya atau lebih yang saling bertemu dan saling memengaruhi.
Akulturasi biasanya terjadi karena adanya hubungan antara dua atau lebih negara.
Akulturasi tidak menghilangkan budaya asli, namun mencampurkan perbedaan kebudayaan.
Percampuran budaya negara lain dapat memengaruhi pola pikir masyarakat, misalnya menjadi lebih modern.
Baca Juga: Cara Melestarikan Budaya Indonesia Agar Tak Punah di Era Modernisasi
Masyarakat menjadi mengenal adanya kemajuan teknologi dan pola pikir yang dapat menguntungkan.
2. Terjadi Perubahan Budaya
Kemajuan teknologi tentu saja berpengaruh terhadap perubahan budaya, mengapa?
Misalnya, dengan adanya teknologi media sosial dan handphone, beberapa orang jadi tidak lagi melakukan budaya mengunjungi orang untuk menyampaikan pesan.
Di Indonesia, budaya mengunjungi orang tua, sebagai bentuk tata krama dan sopan santun.
Oleh karena itu, akulturasi budaya berdampak negatif jika budaya ini hilang karena adanya kemudahan teknologi.
Nah, itulah pengaruh letak geografis Indonesia terhadap bidang sosial dan budaya.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR