Bobo.id - Hari ini, 28 September 2021 kita sedang merayakan Hari Kereta Api Nasional, lo!
Saat ini Kereta Api Indonesia sudah berusia 76 tahun, artinya Kereta Api Indonesia sudah diresmikan sejak 28 September 1945.
Namun, usia rel dan kereta api sudah jauh lebih tua daripada KAI, karena sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
Teman-teman, apakah kamu sudah pernah bertamasya menggunakan transportasi kereta api?
Menggunakan kereta api membuat kita dapat menikmati pemandangan dengan santai dan juga menyenangkan.
Tahukah kamu, dilansir dari Kementerian Perhubungan, Indonesia merupakan negara kedua di Asia, setelah India, yang memiliki jaringan kereta api tertua, lo.
Baca Juga: Kereta Api di Indonesia Ini Ternyata Dinamakan Sesuai Nama Hewan Mitologi, Apa Saja?
Ingin tahu banyak mengenai Kereta Api Indonesia? Yuk, mengenalinya melalui sejarah dan perjalanannya selama 76 tahun!
Sejarah Kereta Api Indonesia
Jalur rel kereta api ternyata sudah ada sejak jaman penjajahan kolonial Belanda, teman-teman.
Dulu, jalur kereta ini digunakan untuk transportasi mengangkut hasil pertanian dari pedalaman ke kota-kota pelabuhan.
Sebab, kala itu hasil pertanian dari tanah Jawa tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal.
Namun juga dipasarkan oleh pemerintah kolonial secara internasional.
Jalur kereta api yang dibangun pertama kali di Indonesia adalah jalur yang dimulai dari Semarang ke Vorstenlanden (sekarang jalur Solo-Yogyakarta).
Mengutip laman resmi KAI, Gubernur Jenderal Hindia Belanda Mr L.A.J Baron Sloet van de Beele memulai pembangunan rel di Desa Kemijen pada 17 Juni 1864.
Proyek kereta api ini semakin berlanjut dan diperluas hingga ke luar Jawa.
Pada 8 April 1875, pemerintah Hindia-Belanda membangun jalur kereta api melalui Staatssporwegen (SS) dengan rute Surabaya-Pasuruan-Malang.
Selain di Pulau Jawa, pembangunan jalur kereta api juga dilaksanakan di Aceh (1876), Sumatera Utara (1889), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), dan Sulawesi (1922).
Baca Juga: Selain Masinis dan Kondektur, Apa Lagi Profesi yang Ada di Kereta Api? Yuk, Cari Tahu!
Hingga akhir tahun 1928, panjang jalan kereta api dan trem di Indonesia mencapai 7.464 km dengan perincian rel milik pemerintah sepanjang 4.089 km dan swasta sepanjang 3.375 km.
Proses Kantor Pusat Kereta Api Diambil alih
Sejak Pemerintah Belanda menyerah kepada Jepang pada tahun 1942, kereta api Indonesia diambil alih Jepang dan berubah nama menjadi Rikuyu Sokyuku (Dinas Kereta Api).
Pada masa Jepang, kereta api beralih fungsi dari alat pengiriman hasil pertanian menjadi alat untuk kepentingan perang.
Jepang juga turut membangun lintas Saketi-Bayah dan Muaro-Pekanbaru untuk pengangkutan hasil tambang batu bara guna menjalankan mesin-mesin perang mereka.
Namun, Jepang juga melakukan pembongkaran rel sepanjang 473 km untuk membangun kereta api di Negara Myanmar.
Setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya dan lepas dari penjajahan, stasiun dan kantor pusat kereta api diambil alih.
Pengambilalihan Kantor Pusat Kereta Api Bandung pada 28 September 1945, yang kini diperingati sebagai Hari Kereta Api Nasional.
Baca Juga: Corak Lokomotif Kereta Api Indonesia Tahun 1950 - 1991 Akan Kembali Digunakan, Seperti Apa, ya?
Peristiwa itu juga menjadi penanda berdirinya Djawatan Kereta Api Indonesia Republik Indonesia (DKARI).
Walaupun setelahnya kereta api diambil alih oleh Belanda pada tahun 1949, namun para pejuang kita bisa mempertahankannya hingga saat ini masih dapat digunakan.
Nah, itulah sejarah dan perjalanan Kereta Api Indonesia hingga berusia 76 tahun pada tahun ini.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR