Bobo.id - Penyakit rosacea adalah jenis penyakit kronis atau jangka panjang yang menyerang kulit. Ada tiga penyebab yang bisa membuat penyakit ini muncul.
Sebelum membahas penyebabnya, kita bahas dulu tentang gejala yang ditimbulkan penyakit ini.
Rosacea memiliki gejala dengan munculnya warna merah kecil serta berbentuk bintik berisi nanah. Bintik merah itu bisanya hanya muncul pada area wajah di bagian hidung, pipi, dan dahi.
Penyakit ini biasanya kambuh dalam sebuah siklus tertentu.
Beberapa orang bisa mengalami masalah ini selama beberapa minggu lalu gejala menghilang dan mungkin untuk kembali lagi.
Selain beberapa ciri tersebut, ada beberapa gejala yang bisa muncul sebagai tanda dari penyakit rosacea.
1. Wajah Memerah
Rosacea dapat menyebabkan munculnya bintik merah di bagian tengah wajah.
Tanda kondisi ini mungkin sulit dilihat pada orang berkulit gelap.
2. Pembuluh Darah Terlihat
Pembuluh darah kecil di hidung dan pipi pecah dan menjadi terlihat.
3. Muncul Benjolan
Banyak orang yang mengalami penyakit rosacea juga mengalami benjolan seperti jerawat di wajah. Benjolan ini terkadang berisi nanah.
4. Hidung Membesar
Seiring waktu, rosacea dapat menebalkan kulit di hidung, menyebabkan hidung tampak bulat.
Baca Juga: Jangan Disepelekan Lagi, Ini 6 Gejala Penyakit Paru-Paru, Salah Satunya Nyeri Bahu
Penyebab Rosacea
Masih belum diketahui pasti apa penyebab rosacea. Namun, rosacea bisa terjadi karena faktor genetik (keturunan).
Hal ini terjadi karena ada beberapa perubahan dalam kode genetik teman-teman yang meningkatkan risiko mengalami rosacea.
1. Sistem Kekebalan yang Tidak Berfungsi
Sistem kekebalan tubuh seharusnya melindungi kita dari kuman penyebab penyakit.
Namun pada pasien rosacea, sistem kekebalan tubuh tersebut tidak dapat berfungsi optimal.
Seorang peneliti dermatologi juga menyebut bahwa sistem imun yang buruk membuat produksi faktor penyebab inflamasi meningkat dan menjadi penyebab rosacea.
2. Pertumbuhan Mikroorganisme yang Berlebihan
Faktor lain yang bisa memicu rosacea adalah tungau kulit kecil yang bernama Demodex folliculorum.
Mikroorganisme ini menjalani seluruh siklus hidup mereka di kulit manusia dan memicu gejala rosacea.
3. Koneksi yang Salah antara Saraf dan Pembuluh Darah
Selain kesalahan fungsi pada sistem kekebalan, kerusakan pada sistem saraf juga dapat memicu rosacea, lo.
Saraf bertugas mengirim sinyal ke pembuluh darah untuk memberi tahu tubuh kapan harus berkontraksi dan kapan harus rileks.
Ketika mekanisme pengiriman pesan ini tidak bekerja dengan baik, aliran darah ke kulit menjadi terlalu banyak dan menyebabkan kemerahan.
Para peneliti juga menemukan seorang pasien rosacea mungkin memiliki ketidakseimbangan bahan kimia tertentu yang digunakan neuron untuk berkomunikasi satu sama lain.
Hal ini dapat menyebabkan serangkaian reaksi tidak normal yang memicu pustula (jerawat nanah), benjolan, dan kemerahan, di antara gejala rosacea lainnya.
Baca Juga: Bahaya Kotoran Tikus di Dalam Rumah, Ini Cara Membersihkannya yang Aman
Penyakit ini bisa menyerang siapa saja dari anak-anak hingga orang dewasa.
Jenis penyakit ini pun ada lebih dari satu dan dengan gejala yang sedikit berbeda. Selain itu, seseorang bisa mengalami dua jenis penyakit rosacea secara bersamaan.
Berikut Jenis-jenis Rosacea
1. Rosacea Subtipe 1
Subtipe 1 ini disebut juga erythematotelangiectatic rosacea (ETR), yang akan membuat orang yang terserang mengalami kemerahan pada wajah dan pembuluh darah yang terlihat.
Tanda-tanda dari penyakit ini adalah adanya kemerahan pada wajah, pembuluh darah pecah yang terlihat, kulit membengkak, kulit sensitif, kulit perih seperti terbakar, dan kering serta kasar.
2. Rosacea Subtipe 2
Pada jenis ini gejala yang paling awal muncul adalah jerawat yang terjadi para perempuan paruh baya.
Ciri dari penyakit jenis ini adalah timbulnya bentol merah seperti jerawat dan kulit sangat merah.
Selain itu teman-teman bisa mengalami kulit berminyak, kulit sensitif, pembuluh darah pecah dan terlihat, serta ada bagian kulit yang timbul.
Baca Juga: Hati-Hati Jika Demam hingga 2 Minggu, Bisa Jadi Kena Tifus! Ini Cara Pencegahannya
3. Rosacea Subtipe 3
Jenis penyakit yang disebut rhinophyma ini akan menyebabkan penebalan pada kulit hidung.
Pada jenis ini lebih banyak menyerang laki-laki.
Tanda dari penyakit jenis ini adalah tekstur kulit tidak halus, kulit hidung, dagu, dahi, pipi, dan telinga menebal.
Selain itu pori-pori pada wajah juga ikut membesar.
4. Rosacea Subtipe 4
Pada jenis penyakit subtipe 4 ini gejala awal yang timbul adalah masalah pada area mata.
Tanda dari penyakit ini adalah mata menjadi merah dan berair, lalu terasa seperti berpasir.
Selain itu mata juga menjadi kering, gatal, sensitif pda cahaya. berkurangnya penglihatan, dan adanya sensasi terbakar serta perih pada mata.
Nah, itu tadi berbagai informasi tentang penyakit rosacea.
Termasuk penyakit kronis, teman-teman harus waspada karena penyakit ini bisa menyerang segala usia.
(Penulis : Ariska Puspita Anggraini, Amirul Nisa)
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,hellosehat.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR