Bobo.id - BMKG menghimbau masyarakat untuk mewaspadai La-Nina dan risiko bencana hidrometeorologi melalui press release di web resminya.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan Peringatan Dini untuk WASPADA datangnya La-Nina menjelang akhir tahun ini.
Hal ini berkaitan dengan monitoring terhadap perkembangan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur.
Kondisi ini berpotensi untuk terus berkembang sehingga masyarakat harus segera bersiap menyambut kehadiran La-Nina 2021/2022.
Perkiraan La-Nina akan berlangsung dengan intensitas lemah - sedang, setidaknya hingga Februari 2022.
Baca Juga: Waspada Musim Pancaroba, Ini Prediksi Hujan dan Angin Kencang di Wilayah Indonesia
Berdasarkan peristiwa La-Nina pada tahun 2020, BKMG menunjukkan hasil kajian bahwa curha hujan di beberapa wilayah mengalami peningkatan.
Terutama di wilayah Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali hingga NTT, Kalimantan bagian selatan dan Sulawesi bagian selatan.
Fenomena La-Nina adalah salah satu fenomena pola iklim yang terjadi di Samudra Pasifik, dan memengaruhi cuaca di seluruh dunia.
Saat terjadi fenomena La Nina angin pasat berembus lebih kencang dari biasanya, sehingga mendorong lebih banyak air hangat ke wilayah Asia.
Dengan adanya potensi peningkatan curah hujan ini, maka perlu meningkatkan kewaspadaan pula terhadap bencana hidrometeorologi.
Apa yang Dimaksud Bencana Hidrometeorologi?
Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi.
Atau dengan kata lain, bencana hidrometeorologi dipengaruhi oleh hal-hal yang berkaitan dengan meteorologi seperti angin, curah hujan, kelembapan, temperatur.
Sedangkan, terjadinya perubahan suhu, kelembapan, dan curah hujan di lingkungan suatu wilayah juga dipengaruhi oleh perubahan iklim.
Perubahan iklim merupakan perubahan yang terjadi pada iklim, curah hujan, dan suhu udara karena meningkatnya gas karbon dioksida dan gas-gas lain.
Perubahan iklim mengakibatkan suhu dan curah hujan di Indonesia menjadi tidak menentu.
Sehingga, dalam suatu keadaan dapat terjadi hujan lebat dalam waktu yang lama, namun juga dapat terjadi kekeringan yang lebih lama dari biasanya.
Adapun jenis-jenis bencana hidrometeorologi adalah sebagai berikut.
- Banjir, yang terjadi di wilayah yang kurang resapan air dan terlalu banyak diguyur hujan deras.
- Tanah longsor, yang dipicu oleh banjir dan terjadi di lahan-lahan gundul yang kurang pepohonan.
- Angin puting beliung, angin kencang yang datang secara tiba-tiba, memiliki pusat, dan bergerak menyerupai spiral dengan kecepatan 40 hingga 50 km/jam.
Oleh karena itu, masyarakat harus waspada dan menyiapkan hal-hal yang dapat mengurangi kerusakan dan kerugian dari potensi bencana ini.
Musim Hujan di Bulan Oktober
BMKG juga telah memperkirakan sebagian wilayah Indonesia yang akan memasuki periode musim hujan mulai Oktober ini, meliputi wilayah:
- Aceh bagian timur
- Riau bagian tenggara
- Jambi bagian barat
- Sumatra Selatan bagian tenggara
- Bangka Belitung
- Banten bagian barat
Baca Juga: Apa yang Dimaksud Bencana Hidrometeorologi? Ini Pengertian dan Jenisnya
- Jawa Barat bagian tengah
- Jawa Tengah bagian barat dan tengah
- sebagian DI Yogyakarta
- sebagian kecil Jawa Timur
- Kalimantan Tengah bagian timur
- Kalimantan Selatan
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | BMKG.go.id |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR