Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu mengalami luka setelah terjatuh lalu keluar darah dari luka tersebut?
Darah bisa keluar dari bagian tubuh manapun karena bantuan pembuluh-pembuluh darah.
Darah pada tubuh manusia memiliki peran yang sangat penting, darah juga dibutuhkan oleh organ-organ tubuh.
Fungsi darah antara lain mengangkat nutrisi, oksigen, hormon, dan senyawa kimia ke seluruh sel-sel tubuh.
Selain itu, darah juga mengangkat karbon dioksida dan sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh.
Proses ini berlangsung secara terus menerus selama kehidupan manusia.
Baca Juga: Golongan Darah AB Disebut Lebih Langka Dibandingkan Golongan Darah O, Benarkah Begitu?
Jantung adalah organ utama yang berperan penting dalam memompa dan melakukan peredaran darah pada tubuh manusia.
Tahukah kamu? Peredaran darah digolongkan menjadi peredaran darah besar dan peredaran darah kecil.
Bagaimana cara peredaran darah tersebut dan apa perbedaannya? Yuk, simak dari penjelasan berikut ini.
Peredaran Darah Besar (Sistemik)
Sistem peredaran ini disebut dengan peredaran darah besar karena jantung memompa darah yang akan dialirkan ke seluruh tubuh.
Peredaran darah besar berfungsi untuk mengalirkan darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh.
Oksigen ini diperlukan untuk membantu sistem kerja organ-organ tubuh.
Sistem peredaran darah besar dimulai dari bilik kiri jantung, menuju ke seluruh tubuh, lalu kembali ke serambi kanan jantung.
Alur lengkapnya adalah sebagai berikut.
1. Darah keluar dari bilik kiri dan mengalir pembuluh darah aorta. Pembuluh darah aorta adalah pembuluh darah yang ada di bilik atau ventrikel kiri.
2. Darah mengalir melalui pembuluh arteri ke pembuluh-pembuluh yang lebih kecil bernama pembuluh kapiler.
Pembuluh kapiler ini menjadi tempat terjadinya pertukaran oksigen dan karbon dioksida di jaringan tubuh.
Baca Juga: Golongan Darah AB Dianggap Paling Pintar, Coba Cek Urutan Golongan Darahmu, yuk!
3. Setelah terjadi pertukaran gas oksigen dengan karbon dioksida, darah yang mengandung karbon dioksida dibawa kembali ke jantung.
4. Darah dengan karbon dioksida melewati pembuluh darah vena kaca superior, dan kembali ke serambi kanan atau atrium jantung.
Peredaran Darah Kecil (Pulmonal)
Peredaran darah kecil yaitu peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru, lalu kembali ke jantung.
Berbeda dengan sistem peredaran darah besar, pertukaran gas yang terjadi adalah gas karbon dioksida bertukar dengan oksigen di dalam paru-paru.
Sistem peredaran darah kecil dimulai dari bilik kanan jantung, menuju ke paru-paru, lalu kembali ke serambi kiri jantung.
Alur lengkapnya adalah sebagai berikut.
1. Darah yang mengandung karbon dioksida dari seluruh tubuh yang masuk melalui serambi kanan, diteruskan menuju bilik kanan.
2. Dari bilik kanan, darah keluar melalui jalur pembuluh darah arteri pulmonalis.
3. Darah mengalir melalui pembuluh arteri pulmonalis ke pembuluh-pembuluh yang lebih kecil bernama pembuluh kapiler.
Baca Juga: 4 Komponen Darah Manusia, Mulai dari Sel Darah Merah hingga Plasma Darah
4. Melalui pembuluh kapiler di paru-paru, darah yang mengandung karbon dioksida, bertukar dengan darah kaya oksigen di alveolus.
Alveolus adalah tempat pertukaran oksigen di dalam paru-paru.
5. Setelah bertukar menjadi darah yang kaya oksigen, darah mengalir melalui vena pulmonalis dan kembali ke serambi kiri jantung.
Sistem peredaran darah besar dan kecil ini saling berkaitan dan memengaruhi kesehatan tubuh.
Jika salah satu dari organ atau pembuluh darah terganggu fungsinya, maka berpengaruh ke seluruh proses peredaran darah.
Oleh karena itu, kita harus menjaga kesehatan tubuh khususnya organ-organ yang berperan aktif di dalam tubuh.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR