Bobo.id - Susu adalah minuman yang menyehatkan karena kandungan kalsium yang baik untuk kesehatan tubuh kita.
Nutrisi kalsium bisa membantu menyehatkan dan menguatkan gigi dan tulang, lo. Dengan begitu, gigi dan tulang teman-teman tidak mudah keropos.
Meskipun menyehatkan, bagi pasien diabetes meminum susu tetaplah berbahaya dan sebaiknya dihindari.
Hal ini disebabkan karena, susu mengandung laktosa atau gula susu yang memengaruhi kadar tinggi rendahnya gula darah.
Oleh karena itu, pasien diabetes bisa saja tiba-tiba mengalami kenaikan gula darah setelah minum susu.
Padahal, pasien diabetes harus mengontrol kadar gula darah tetap di batas normal.
Dari American Diabetes Association sendiri merekomendasikan 45 sampai 60 gram karbohidrat per makanan sebagai batas aman bagi pasien diabetes.
Baca Juga: Ternyata Bahannya Sederhana, Ini Cara Membuat Boba Sendiri di Rumah
Sedangkan, satu porsi susu terdiri dari 8 ons atai sekitar 226 gram karbohidrat.
Jadi, segelas susu begitu memengaruhi kadar gula tubuh pada pasien diabetes dan tidak boleh diminum sembarangan.
Lalu, bagaimana pasien diabetes ingin memenuhi nutrisi kalsium yang bermanfaat ini?
Untuk pasien diabetes yang ingin memenuhi kalsium, bisa mengonsumsi empat jenis susu yang direkomendasikan ini, kok.
Wah, apa saja itu? Yuk, cari tahu!
1. Susu Skim
Susu skim adalah susu yang rendah lemak. Susu ini mudah teman-teman temukan di supermarket terdekat, kok.
Jadi, tidak sulit bagi pasien diabetes jika ingin membelinya. Dengan susu jenis ini, pasien diabetes lebih bisa mengontrol kadar gula darahnya.
Selain itu, susu ini juga mencegah risiko terkena penyakit jantung karena membatasi asupan lemak jenuh.
Segelas susu skim, mengandung 83 kalori dan 0.1 gram lemak jenuh. Jika dibandingkan dengan susu murni biasa, susu murni mengandung 49 kalori dengan 5 gram lemak jenuh.
2. Susu Rendah Lemak
Selain ada susu skim yang rendah lemak, ada juga susu sapi yang memang diolah menjadi rendah lemak (low-fat).
Susu mempunyai kandungan lemak yang lebih rendah daripada susu sapi biasanya. Selin itu, susu rendah lemak mempunyai tekstur yang lebih kental dibandingkan dengan susu skim.
Satu gelas susu rendah lemak mengandung 102 kalori dan kandungan lemak jenuh sekitar 1, 5 gram.
Lemak jenuh sendiri mempunyai manfaat untuk melancarkan peredaran darah dan mengatur kadar kolesterol.
Baca Juga: Ternyata Bukan karena Kesehatan, Ini Alasan Unik Awal Mula Susu Diminum Manusia
3. Susu Kedelai
Susu selain dihasilkan dari hewan, juga bisa berasal dari bahan nabati (bahan pangan yang berasal dari tumbuhan) seperti kedelai, kok.
Susu kedelai begitu populer dan banyak disukai oleh orang. Pasien diabetes juga disarankan untuk meminum susu kedelai karena lebih aman dari pada susu sapi yang mengandung laktosa.
Susu kedelai mengandung sekitar 2 sampai 4 gram lemak sehat, 7 gram protein, 61 miligram kalsium, dan 4 sampai 20 gram gula.
Namun, kandungan ini bisa berbeda pada setiap produk susu kedelai. Untuk itu, perhatikanlah komposisinya sebelum teman-teman membeli.
Teman-teman juga bisa membuat susu kedelai sendiri di rumah dengan sederhana. Jadi, bisa mengatur jumlah gula yang diinginkan.
4. Susu Almond
Produk susu nabati lainnya selain susu kedelai ada susu almond. Susu almond juga lebih aman dikonsumsi oleh pasien diabetes.
Karena lebih rendah gula daripada susu sapi. Segelas susu almon mengandung 91 kalori dan 451 miligram kalsium.
Susu almond juga bisa ditemukan dengan mudah di supermarket terdekat. Teman-teman juga bisa membuat susu almond sendiri di rumah, tinggal siapkan biji almond berkualitas baik.
Nah, itulah keempat jenis susu yang aman dikonsumsi oleh pasien diabetes.
Mulai dari susu skim sampai susu almond, pasien diabetes juga harus mengontrol pola makan dan gaya hidupnya agar gula darah tetap terkendali.
(Penulis: Krisda Tiofani)
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR