Bobo.id - Dalam proses integrasi sosial, kita mengenal dua hal, yaitu asimilasi budaya dan akulturasi budaya.
Integrasi merupakan dampak dan pengaruh adanya interaksi antara manusia satu dengan yang lain.
Sebelum kita mengetahui apa perbedaan dari asimilasi budaya dan akulturasi budaya, mari kita pahami konsep integrasi terlebih dahulu.
Jika teman-teman mengenal konflik sebagai salah satu bentuk interaksi yang bersifat negatif, integrasi sosial adalah sebaliknya.
Baca Juga: Pengertian Konflik Sosial: Penyebab, Akibat, dan Cara Menangani
Konflik terjadi karena adanya perbedaan yang sulit diterima bagi sebagian kelompok di masyarakat.
Sedangkan integrasi sosial terjadi karena masyarakat dapat menerima, memaklumi, dan menyesuaikan diri dengan perbedaan.
Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan.
Nah, dalam integrasi inilah kita mengenal adanya perpaduan kebudayaan yang disebut asimilasi dan akulturasi.
Yuk, simak perbedaan dan pengertiannya masing-masing!
A. Asimilasi Budaya
Asimilasi adalah penyesuaian atau peleburan sifat asli yang dimiliki dengan sifat lingkungan sekitar.
Asimilasi ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan dan mewujudkan persatuan dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
Contoh asimilasi yaitu budaya Halloween dari setiap negara berbeda karena dipengaruhi oleh ciri khas masing-masing negara.
Syarat terjadinya proses asimilasi adalah sebagai berikut.
1. Kelompok manusia yang berbeda kebudayaan
Misalnya, sebuah negara mengenal kebudayaan baru akibat dari adanya proses globalisasi.
Orang asing dari negara lain mengunjungi sebuah negara untuk berlibur atau tinggal dalam waktu lama, maka penduduk asli bisa terpengaruh dengan kebudayaan lain.
Baca Juga: Contoh-Contoh Kelompok Sosial, Lengkap dengan Pengertian, Ciri-Ciri, dan Fungsinya
Meskipun begitu, penduduk asli akan berusaha menyesuaikan diri dengan bertoleransi, saling terbuka, dan saling menghargai.
Sikap-sikap inilah yang mempercepat proses asimilasi.
2. Adanya interaksi sosial secara langsung dalan waktu lama
Interaksi sosial ini terjadi karena kelompok manusia dari kebudayaan yang berbeda ini berinteraksi secara langsung dalam waktu lama.
Misalnya, sebuah keluarga dari Kanada pindah ke Korea dalam waktu yang lama karena keperluan pekerjaan.
Maka kemungkinan besar kedua budaya ini saling memengaruhi dan bertoleransi untuk membentuk budaya baru.
3. Kebudayaan saling menyesuaikan diri dan berubah
Dua kebudayaan yang berbeda saling bertemu dan berinteraksi dalam waktu yang lama.
Sehingga terjadi budaya baru akibat dari penyesuaian dua kebudayaan yang berbeda.
B. Akulturasi Budaya
Akulturasi budaya adalah percampuran dua budaya atau lebih yang saling bertemu dan saling memengaruhi.
Akulturasi biasanya terjadi karena adanya hubungan antara dua atau lebih negara.
Akulturasi tidak menghilangkan budaya asli, namun mencampurkan perbedaan kebudayaan.
Adapun dampak positif adanya akulturasi budaya yaitu dapat memengaruhi pola pikir masyarakat, misalnya menjadi lebih modern.
Dengan adanya kemajuan teknologi dan kemajuan pola pikir menjadi modern, secara tidak langsung akan meningkatkan hidup masyarakat dalam sebuah negara.
Baca Juga: Apa Saja Bentuk Keragaman Sosial Budaya Indonesia serta Manfaat Keragaman Sosial Budaya?
Misalnya, masyarakat bisa belajar dari teknologi untuk menciptakan teknologi dan produk baru yang dibutuhkan masyarakat itu sendiri.
Akulturasi budaya juga dapat mengakibatkan masuknya produk-produk dari luar negeri.
Dengan banyaknya produk yang datang, dibutuhkan pula banyak orang untuk mengelola distribusinya.
Namun, akulturasi budaya dapat berdampak negatif jika budaya asli suatu negara hilang karena adanya kebudayaan dan gaya hidup modern.
Kita, sebagai anak Indonesia, harus dapat melestarikan budaya asli dari daerah masing-masing dengan tidak terlalu bertumpu pada budaya asing.
Ini merupakan sikap selektif, yaitu memilih-milih budaya asing yang mana yang harus ditiru, dan harus ditinggal.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR