Bobo.id - Penyakit diabetes mungkin cenderung dengan makanan atau minuman manis.
Tapi tahukan teman-teman kalau ada beberapa makanan yang tidak memiliki rasa manis, justru juga bisa menyebabkan diabetes.
Selain makanan manis, ada banyak jenis makanan yang bisa membuat produksi hormon insulin dalam tubuh terganggu.
Hormon insulin ini memiliki peran untuk menyimpan kelebihan gula di hati, otot, dan lemak.
Baca Juga: Jangan Dianggap Sepele, Kesemutan di Tangan dan Kaki Bisa Jadi Tanda 5 Penyakit Ini
Bila produksi hormon insulin ini menurun, bisa jadi tubuh tidak bisa menyimpan gula berlebih yang ada di darah.
Selain itu, ada juga banyak makanan yang tidak terasa manis, justru memiliki indeks glikemik yang tinggi.
Kondisi ini akan membuat gula dalam darah meningkat cepat.
Berikut beberapa makanan tidak manis yang menjadi penyebab diabetes.
1. Nasi Putih
Nasi putih merupakan makanan pokok yang biasa dimakan oleh orang Indonesia.
Namun ternyata nasi putih ini memiliki indeks glikemik yang cukup tinggi.
Seperti disebutkan sebelumnya, indeks glikemik merupakan ukuran cepat lambatnya tubuh mengubah karbohidrat menjadi gula yang diserap darah.
Indeks glikemik akan dianggap rendah apabli di bawah 55, dan dianggap tinggi bila di atas 70.
Sedangkan pada nasi putih sebanyak 150 gram terdapat indeks glikemik sebesar 72 yang sudah tergolong tinggi.
Karena itu, banyak orang yang mengalami diabetes diminta untuk membatasi jumlah nasi yang dikonsumsi.
Nasi yang boleh dimakan hanya sekitar 45 sampai 60 gram setiap makan.
Atau teman-teman bisa menggantikan nasi putih dengan beberapa jenis nasi lain, seperti nasi merah.
Baca Juga: Jangan Lengah, 5 Hal yang Terlihat Sepele Ini Ternyata Bisa Picu Diabetes
2. Roti Tawar
Makanan lain yang bisa membuat gula darah meningkat adalah roti tawar.
Roti tawar sering menjadi pilihan menu makan pagi yang mudah diolah.
Tapi ternyata mengonsumsi roti tawar berlebih bisa meningkatkan kadar gula dalam darah, lo.
Hal ini disebabkan karena roti tawar memiliki kadar glikemik yang tinggi, yaitu 80 per 100 gram.
Karena itu, mengonsumsi roti tawar setiap hari dalam jumlah berlebih bisa membuat gula dalam darah meningkat drastis.
Sebaiknya, teman-teman membatasi mengonsumsi roti tawar dan tidak memakannya setiap hari.
3. Pasta
Makanan selanjutnya adalah pasta yang sering kali menggugah selera dengan saus sedapnya.
Pasta adalah makanan yang memiliki kandungan karbohidrat dan rendah serat.
Karena itu, pasta menjadi mudah dicerna dan lebih cepat berubah menjadi glukosa.
Teman-teman sebainya lebih selektif dalam memiliki jenis karbohidrat yang akan dimakan.
Coba gantikan pasta dengan makanan berkarbohidrat kompleks, yang tidak menyebabkan gula darah meningkat dengan cepat.
Baca Juga: Ternyata Bukan Cuma Buahnya yang Bisa Dimakan, Ini 4 Manfaat Mengonsumsi Jantung Pisang untuk Tubuh
4. Daging Olahan
Selain karbohidrat, makanan kaya akan protein ini juga bisa meningkatkan kadar gula dalam darah.
Mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak jenuh dan lemak trans secara berlebihan bisa meningkatkan kadar gula darah.
Selain itu makanan ini juga bisa meningkatkan kolesterol dalam darah dan menyebabkan resistensi insulin.
Daging olahan merupakan salah satu makan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans.
Karena itu, teman-teman harus mengurangi konsumsi makanan dari daging olahan seperti sosis, nugget, ham, dan lain sebagainya.
5. Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji memang nikmat dan cenderung memiliki rasa gurih bukan manis.
Tapi, di balik rasa nikmatnya, makanan cepat saji memiliki kandungan lemak, gula, dan karbohidrat yang bisa meningkatkan lonjakan gula dalam darah.
Sebaiknya, kurangi mengonsumsi makanan cepat saji dan gantikan dengan makanan sehat.
Nah, itu tadi lima jenis makanan tidak manis yang bisa meningkatkan gula dalam darah.
Sebaiknya atur pola makan teman-teman agar lebih seimbang dengan mengonsumsi sayur dan buah.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,alodokter.com,hellodokter.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR