Proses Terbentuknya Aurora
Aurora terbentuk karena adanya benturan partikel gas di atmosfer bumi dengan partikel muatan yang dilepaskan atmosfer matahari.
Kondisi ini terjadi saat aktivitas matahari meningkat sehingga partikel muatannya tersebar dan membutuhkan 40 jam untuk bisa sampai ke bumi.
Ketika partikel tersebut saling berbenturan akan menghasilkan cahaya yang berpendar dan disebut dengan aurora.
Setiap warna yang muncul aurora terbentuk dari jenis partikel gas yang bertabrakan.
Baca Juga: BMKG Peringati Siklon Tropis di Laut Timor-Arafura, Ini Ciri-Ciri dan Dampak dari Siklon Tropis
Saat aurora berwarna hijau pucat, itu merupakan hasil dari benturan partikel gas oksigen yang ada pada ketinggian 96,5 km di atas permukaan bumi.
Sedangkan warna merah merupakan hasil benturan oksigen pada ketinggian 321 kilometer di atas permukaan bumi.
Lalu ada warna biru dan ungu yang diproduksi dari benturan gas nitrogen.
Walau terlihat cantik dan indah, ternyata aurora justru bisa menimbulkan beberapa masalah pada manusia.
Berikut beberapa masalah yang muncul karena aurora.
1. Merusak Satelit
Aurora yang terbuat dari partikel muatan atmosfer matahari, yang berupa lapisan elektron ini akan menabrak magnetosfer yang menyelubungi bumi.
Namun ternyata bukan hanya magnetosfer, ada juga benda-benda langit lain yang ikut tertabrak.
Salah satu benda langit yang pernah tertabrak adalah satelit.
Hal ini pernah terjadi pada tahun 1994, ada dua satelit miliki Kanda yang mengalami gangguan karena bertabrakan dengan lapisan elektron.
Source | : | Kompas.com,RimbaKita.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR