Bobo.id - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan rekomendasi terbaru terkait Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk anak sekolah.
Menurut Ketua Umum IDAI, dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), rekomendasi ini dikeluarkan atas beberapa pertimbangan, seperti meningkatnya kasus COVID-19 usai liburan hingga kemunculan varian Omicron yang berbahaya bagi anak yang belum mendapat vaksin COVID-19.
Selain itu, Sekretaris Jenderal IDAI, dr Hikari Ambara Sjakti, SpA(K), menyatakan bahwa rekomendasi ini juga mempertimbangkan pentingnya pendidikan untuk anak dan pengembangan metode pembelajaran dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Baca Juga: Mulai Berlaku Januari 2022, Ini Aturan Lengkap dan Kapasitas Pembelajaran Tatap Muka
Berikut 13 rekomendasi dari IDAI terkait pembelajaran tatap muka untuk anak di sekolah.
1. Untuk membuka pembelajaran tatap muka di sekolah, 100 persen guru dan petugas sekolah harus sudah melakukan vaksinasi COVID-19,
2. Anak yang dapat masuk sekolah harus sudah divaksin COVID-19 lengkap 2 dosis,
3. Sekolah tetap harus patuh pada protokol kesehatan terutama fokus pada: penggunaan masker wajib untuk semua orang yang ada di lingkungan sekolah, danya fasilitas cuci tangan, menjaga jarak, tidak makan bersamaan, dan memastikan sirkulasi udara terjaga.
4. Untuk kategori anak usia 12-18 tahun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan 100 persen dalam kondisi berikut: Tidak adanya peningkatan kasus COVID-19 di daerah tersebut dan tidak ada kasus infeksi varian Omicron di daerah tersebut.
b. Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode campuran (50 persen luring, 50 persen daring) dalam kondisi berikut: masih ada kasus COVID-19 namun rasio infeksinya rendah, infeksi varian Omicron masih bisa dikendalikan, seluruh guru dan semua murid sudah mendapatkan vaksinasi
5. Untuk kategori anak usia 6-11 tahun
a. Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode campuran (50 persen luring, 50 persen daring) dalam kondisi sebagai berikut: tidak adanya peningkatan kasus infeksi COVID-19 di daerah tersebut dan tidak ada infeksi varian Omicron.
b. Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode campuran (50 persen daring, 50 persen luring di luar kelas) saat:kasus infeksi masih tinggi dan varian Omicron ada tapi masih dikendalikan
Ditemukan transmisi lokal Omicron yang masih dapat dikendalikan.
Belajar di luar ruangan kelas bisa dilakukan di aula terbuka, taman bemain, hingga lapangan.
6. Untuk kategori anak usia di bawah 6 tahun:
a. Sekolah pembelajaran tatap muka belum dianjurkan sampai dinyatakan tidak ada kasus baru COVID-19 atau tidak ada peningkatan kasus baru.
b. Sekolah dapat memberikan pembelajaran dengan metode daring dan meminta keterlibatan orang tua di rumah dalam kegiatan luar kelas.
7. Anak dengan penyakit selain COVID-19, seperti penyakit bawaan, dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis anak sebelum menghadiri sekolah tatap muka.
8. Mengimbau untuk segera melengkapi imunisasi rutin anak usia 6 tahun ke atas.
9. Anak dianggap sudah mendapatkan perlindungan dari imunisasi COVID-19 jika sudah mendapatkan dua dosis lengkap.
10. Sekolah dan pemerintah memberikan kebebasan kepada orang tua dan keluarga untuk memilih pembelajaran tatap muka atau daring, tidak boleh ada paksaan.
Baca Juga: Agar Tetap Aman Selama Pelaksanaan Sekolah Tatap Muka, Ini Panduan Lengkapnya dari IDAI
11. Untuk anak yang memilih pembelajaran daring, sekolah dan pemerintah harus menjamin adanya sarana dalam pembelajaran daring.
12. Rekomendasi lengkap terkait protokol kesehatan dan prosedur pertolongan merujuk rekomendasi IDAI sebelumnya.
13. Keputusan buka atau tutup sekolah harus memperhatikan ada kasus infeksi baru COVID19 di sekolah atau tidak.
Itulah 13 rekomendasi dari IDAI mengenai sekolah tatap muka yang didasarkan pada umur siswa.
Pendidikan sangat penting, tapi menjaga kesehatan juga tidak kalah penting. Teman-teman juga harus senantiasa mematuhi protokol kesehatan yang berlaku agar menjaga diri dan keluarga.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | idai.or.id |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR