Bobo.id - Pernahkah ketika malam hari, teman-teman melihat fenomena bintang jatuh?
Fenomena bintang jatuh tersebut adalah peristiwa jatuhnya meteorit yang bertekanan dengan atmosfer bumi.
Jatuhnya meteorit tersebut membentuk jalur bercahaya terang dan bergerak dengan begitu cepat.
Beberapa meteorit akan habis begitu bertekanan dengan atmosfer, namun beberapa di antarnya masih bersisa dan meninggalkan batu meteor yang jatuh di permukaan bumi.
Ukurannya bisa bermacam-macam, biasanya ketika kejatuhan meteor, permukaan bumi akan membentuk kawah tabrakan.
Lalu, apa itu meteorit yang jatuh dan bertekanan dengan atmosfer Bumi? Secara sederhana, meteorit adalah batu dari luar angkasa yang jatuh ke Bumi.
Batu meteorit tidak seperti batu yang ada di bumi, mereka mengandung partikel-partikel kecil yang terbentuk di sekitar bintang.
Selain itu, meteorit bisa juga lebih tua dari benda-benda langit lainnya. Oleh karena itu, meteorit biasa digunakan oleh peneliti untuk mempelajari sejarah tata surya.
Dengan begitu, kita mengetahui awal mula terbentuknya tata surya hingga terbentuknya planet dan asteroid.
Baca Juga: Lengannya dapat Tumbuh Kembali, Ini 7 Fakta Menarik Seputar Bintang Laut
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai meteorit, teman-teman bisa menyimak penjelasan selanjutnya.
Kita akan mengetahui dari mana asal meteorit dan ciri-ciri batu meteorit. Yuk, simak!
Dari Mana Meteorit Berasal?
Meteorit yang jaruh ke permukaan Bumi ini, berasal dari dalam tata surya kita. Kebanyakan batu meteorit adalah pecahan dari asteroid, yang pecah sejak lama di sabuk asteroid.
Asteroid sendiri adalah planet minor (planetoid) yang ukurannya lebih kecil dari planet dan lebih besar dari meteorit.
Sedangkan, sabuk asteroid adalah kumpulan asteroid yang letaknya di antara planet Mars dan Jupiter.
Meteorit juga mengorbit matahari sekitar jutaan tahun, sebelum akahirnya bertabrakan dengan bumi.
Ukuran meteorit bisa bermacam-macam, ada yang kecil dan ada yang besar.
Meteorit terbesar yang pernah ditemukan adalah meteorit Hoba, yang ada di Namibia.
Baca Juga: Banyak yang Sering Tertukar, Apa Perbedaan Asteroid, Komet, Meteor, dan Meteoroid?
Meteorit Hoba ini mempunyai berat sekitar 60 ton dan tidak pernah dipindahkan hingga sekarang.
Ciri-Ciri Batu Meteorit
Karena ukurannya bermacam-macam, bisa saja kita ternyata tidak sengaja menemukan batu meteorit, kan?
Tapi, apa bedanya batu meteorit dengan batu biasa yang ada di bumi, ya? Untuk mengetahuinya, berikut ini ciri-ciri batu meteorit.
1. Kepadatan
Batu meteorit biasanya lebih cukup berat, karena mengandung besi dan mineral yang padat.
2. Magnetik
Karena mengandung logam besi dan nikel, magnet tentunya bisa menarik batu meteorit.
Sedangkan batu bukan meteorit tidak bisa membuat magnet menempel.
Baca Juga: Banyak yang Langsung Buat Permintaan ketika Melihatnya, Apa Sebenarnya Bintang Jatuh Itu?
3. Bentuk yang tidak Biasa
Meteorit yang mengandung besi dan nikel jarang ada yang berbentuk bulat.
Mereka mempunyai bentuk tidak beraturan dengan lubang tidak biasa di permukaannya.
4. Kerak Fusi
Kerak fusi ini adalah kerak tipis di permukaan batu meteorit dan terlihat terbakar karena sudah bertekanan dengan atmosfer.
5. Bagian dalam yang Mengilap
Karena mengandung besi, bisa jadi bagian dalam batu meteorit terlihat mengilap.
Selain itu, bagian dalamnya juga mengandung batu-batu kecil yang terbuat dari mineral silikat dan piroksen.
Nah, itulah pengertian dari meteorit dan ciri-ciri batu meteorit yang jatuh ke permukaan bumi.
Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat, Ini Daftar Fenomena Langit di Bulan September 2021
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | USGS.gov,amnh.org |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR