Di Palung Mariana, mikroba dapat bertahan hidup dengan bahan kimia seperti metana atau belerang.
Adapun organisme paling umum ditemukan di Palung Mariana yaitu amuba raksasa (xenophyophores), udang tak bercangkang (Amphipoda), dan teripang kerdil (holothurian).
Lalu, dari penelitan terbaru di awal tahun 2016, terdapat spesies ubur-ubur kecil di sini. Uniknya, ubur-ubur ini memiliki bagian kepala yang bisa bersinar.
Meskipun merupakan titik terdalam, Palung Mariana juga terpapar polusi dari sampah manusia.
Di palung ini terdapat zat polutan PBC (polychlorinated biphenyls).
PBC adalah zat kimia buatan manusia yang banyak digunakan dalam alat-alat listrik, tinta, cat, hingga lem.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Livescience,National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR