Proses terbentuknya awan itu disebut dengan koalesensi.
Partikel es yang terbentuk pada proses ini akan berukuran sangat kecil, yaitu lima sampai 20 mm, lo.
Dengan ukuran tersebut air hujan yang turun akan memiliki kecepatan 0,01 sampai lima cm per detik.
Karena adanya udara yang bergerak cepat, uap air di atmosfer tidak akan langsung jatuh ke Bumi.
3. Presipitasi
Lalu pada proses ketiga adalah presipitasi atau mencairnya butiran es yang ada di awan.
Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 3 SD Tema 5, Tanaman Apa yang Tepat Ditanam pada Daerah dan Musim Tertentu?
Butiran es yang mencair itu akan menjadi hujan yang turun ke Bumi.
Namun hujan akan turun bukan di tempat uap air didapat.
Gerakan udara atau angin akan membawa gumpalan awan berpindah tempat dan selama proses perpindahan itu, awan bisa saja mengalami presipitasi.
Kondisi awan yang sudah terlalu padat, tidak akan bisa menahan uap air dan menyebabkan hujan jatuh ke Bumi.
Tingkat deras tidaknya hujan akan dipengaruhi oleh posisi awan itu berada.
Saat awan berada dekat dengan Bumi bisa jadi hanya hujan gerimis yang datang.
Sedangkan awan yang jauh dari Bumi bisa menimbulkan hujan yang sangat deras.
Nah, itu tadi penjelasan tentang proses terjadinya hujan di Bumi.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Kenapa Air Sering Tumpah saat Kita Memindahkannya dari Gelas? Ini Penjelasannya
Source | : | gramedia.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR