Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu pernah melihat hiu secara langsung ketika berkunjung ke kebun binatang atau Sea World?
Hiu dikenal oleh banyak orang karena taring yang tajam dan sirip di atas punggungnya yang khas.
Di film kartun dan animasi, hiu sering digambarkan sebagai ikan yang suka memunculkan siripnya ke permukaan air laut.
Lalu, ketika ada yang melihat sirip tersebut, maka banyak orang akan takut dan melarikan diri.
Megalodon, hiu purba yang berukuran raksasa, diketahui bisa tumbuh hingga sepanjang 18 meter.
Hiu ini menjelajahi lautan sejak 28 juta tahun yang lalu, artinya saat ini hiu megalodon sudah punah.
Hiu putih besar yang dianggap sebagai hiu berukuran besar, tidak ada apa-apanya dengan ukuran tubuh Megalodon.
Megalodon berukuran 3 kali lipat lebih besar dari ikan hiu putih besar.
Nah, ternyata tidak hanya ukuran tubuhnya yang besar yang bisa kita pelajari. Dilansir dari Natgeo, kita bisa belajar 3 hal ini dari hiu. Yuk, simak!
Baca Juga: Hewan Apa Saja yang Melakukan Adaptasi Morfologi di Lingkungannya?
1. Tidak Semua Hiu Berbahaya
Setiap jenis hewan memiliki beragam spesies yang berbeda. Baik berbeda secara fisik maupun kemampuan.
Jumlah spesies hiu yang telah tercatat mencapai hampir 500 spesies. Namun, yang dianggap sebagai hiu berbahaya hanya berjumlah satu lusin spesies.
Hiu yang dianggap paling berbahaya saat menyerang yaitu hiu putih, hiu macan, dan hiu banteng.
2. Selamat dari Kepunahan
Tidak banyak orang yang mengetahui, ternyata hiu merupakan hewan yang mampu beradaptasi dengan baik.
Ini dibuktikan dengan banyaknya spesies hiu yang tidak mengalami kepunahan massal dalam 400 juta tahun terakhir.
Sayangnya, saat ini jutaan hiu diketahui diburu manusia setiap tahunnya, sehingga jumlah hiu di lautan tidak lagi banyak.
Menurut Natgeo, saat ini sekitar 71 persen spesies hiu di dunia sudah terancam punah.
Setelah dinyatakan terancam punah, ahli biologi kelautan Caine Delacy sedang berusaha untuk menarik minat banyak orang tentang hiu.
Ini dilakukan supaya semakin banyak orang suka dengan hiu dan tidak menganggapnya sebagai hewan yang berbahaya.
Sehingga Delacy membuat konservasi khusus hiu yang dapat dikunjungi oleh para wisatawan.
Konservasi hiu yang dikelola oleh Delacy ini terletak di perairan Karibia.
3. Mengatur Suhu Tubuhnya
Hiu Megalodon memiliki kemampuan untuk meregulasi suhu tubuhnya dengan suhu perairan laut yang dingin maupun hangat.
Regulasi artinya pengaturan. Dalam hal ini, berarti Hiu Megalodon dapat mengatur suhu tubuhnya sendiri.
Kemampuan ini membantu Hiu Megalodon dapat berburu makanannya lebih luas lagi.
Namun, setelah dilakukan penelitian terhadap gigi Megalodon oleh Department of Enviromental Science di William Paterson University, ditemukan penyebabnya punah.
Hiu putih besar memiliki suhu tubuh sekitar 20 hingga 30 derajat celsius. Sedangkan hiu purba Megalodon mencapai 35 hingga 40 derajat celsius.
Dengan suhu tubuh ini, Hiu Megalodon membutuhkan banyak makanan.
Namun, karena perubahan iklim, makanan yang dibutuhkan Hiu Megalodon semakin langka.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR