Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu menanam bunga krisan di halaman rumah?
Bunga yang memiliki banyak kelopak dan berwarna-warni ini mudah ditemukan di wilayah Indonesia.
Bunga krisan disukai banyak orang karena warnanya yang indah dan kelopaknya yang lembut.
Maka tidak jarang, kita sering melihat orang memetik bunga ini ketika berada di kebun bunga.
Tidak hanya indah karena warnanya, buang krisan juga memiliki beragam fakta menarik yang jarang diketahui orang.
Apakah kamu sudah tahu salah satunya? Jika belum, mari cari tahu keunikannya dari sini.
Bunga krisan ditemukan di Persia sejak tahun 400 SM ini memiliki senyawa alami yang berbahaya bagi serangga.
Adapun senyawa yang terkandung di dalamnya yaitu piretrin, senyawa aktif yang digunakan para petani untuk mengusir tungau, semut, dan kutu daun.
Baca Juga: Dari Mana Asal-usul Nama Bunga Sepatu? Ini 5 Fakta dari Bunga Sepatu yang Jarang Orang Tahu
Bagi para penggembala, zat piretrin ini dioleskan sebagai salep ke sekujur tubuh hewan ternak mereka agar terhindar dari lalat dan kutu.
Cara kerja piretrin menurut penelitian yaitu dengan menyerang sistem saraf pusat serangga.
Jadi, ketika piretrin disemprotkan ke arah serangga, maka pada 30 detik pertama, serangga akan menjadi hiperaktif, kemudian terjatuh.
Siapa yang tahu, ternyata dibalik keindahan bunga krisan ada khasiat yang dapat dimanfaatkan manusia, yaitu menjadi obat.
3000 tahun yang lalu, krisan digunakan oleh orang-orang dari daerah Tiongkok untuk menyembuhkan sakit kepala.
Bagian tumbuhan yang digunakan untuk obat adalah akarnya yang direbus.
Selain itu, piretrin yang beracun bagi serangga justru dimanfaatkan untuk melawan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk seperti malaria.
Di Kenya, piretrin biasanya diolah menjadi obat nyamuk spiral yang asapnya mematikan bagi nyamuk, namun tidak berbahaya bagi manusia.
Baca Juga: 6 Bunga Tanda Cinta dan Kasih Sayang, Bisa Jadi Hadiah yang Cocok di Hari Ibu
Sejak awal 1960-an, piretrum atau bunga krisan menjadi tanaman terbesar ketiga di Kenya, setelah kopi dan teh.
Tidak hanya akarnya, bunga dari tumbuhan krisan pun bisa dikonsumsi sebagai teh.
Teh tersebut dibuat dari bunga krisan yang sudah kering. Namun, kita tetap tidak boleh sembarangan mengonsumsi bunga krisan, ya.
Karena kita tidak tahu apakah ada kandungan pestisida atau bahan kimia di dalamnya.
Bunga krisan memiliki banyak makna yang berbeda bagi masing-masing daerah.
Misalnya, di Jepang, bunga krisan melambangkan Kaisar. Bahkan setiap 9 September, masyarakat Jepang merayakan Hari Krisan Nasional.
Di negara Amerika Serikat, bunga krisan melambangkan optimisme dan kegembiraan.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Bobo |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR