Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu mengunjungi sebuah gua?
Mengunjungi gua untuk melakukan penelitian atau hanya untuk berlibur memberikan pengalaman unik dan menarik bagi kita.
Kadang, gua memberikan kesan misterius dan menyeramkan, namun kadang juga menyimpan keindahan yang jarang terjamah orang.
Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan gua, dan apa yang ada di dalamnya?
Gua adalah area atau ruang di bawah permukaan bumi, di lereng bukit, atau di dinding tebing.
Gua juga bisa dikatakan sebagai sebuah sistem rumit dari lorong bawah tanah yang saling terhubung.
Di dalam gua terdapat stalagmit dan stalaktit yang berbentuk khas dan unik.
Namun, sebagian orang masih mencari tahu bagaimana bisa stalagmit dan stalaktit di dalam gua?
Yuk, cari fakta menarik dan cara terbentuknya dari penjelasan berikut!
Baca Juga: Banyak Diangkat ke Dalam Film, Ini Penjelasan Perilaku Zombi Menurut Sains
Apa Itu Stalaktit dan Stalagmit?
Formasi batuan yang disebut speleothem menghiasi sebagian besar gua.
Speleothem dapat tergantung di langit-langit, tumbuh dari tanah, atau menutupi sisi-sisi gua.
Speleothem yang menggantung dari langit-langit terlihat seperti es dan disebut stalaktit. Mereka terbentuk dari air yang menetes dari atap gua.
Sedangkan stalagmit tumbuh ke atas. Ini biasanya berasal dari air yang menetes dari ujung stalaktit.
Formasi batuan yang bentuknya mirip gigi taring ini tumbuh ketika air yang menetes bersentuhan dengan udara gua.
Stalaktit dan stalagmit tumbuh dengan lambat, bahkan beberapa di antaranya bisa dianggap kuno.
Fakta Menarik Stalaktit dan Stalagmit
Bagaimana sebenarnya bentuk dari stalaktit dan stalagmit? Dilansir dari Livescience, kebanyakan stalaktit berbentuk seperti kerucut.
Baca Juga: Tidak Selalu Berwarna Putih, Ini Penjelasan di Balik Warna-Warna Petir
Bentuknya tebal di bagian atas, namun semakin meruncing pada bagian bawahnya.
Namun, ada juga stalagmit yang berbentuk seperti sedotan, yaitu mempunyai lubang karena tetesan air dari atas.
Menurut Journal of Cave and Carst Studies, stalagmit yang berbentuk seperti sedotan ini sangat rapuh dan mudah hancur ketika disentuh.
Terbentuknya stalaktit yang kadang menuju ke segala arah ini membingungkan para ilmuwan.
Sebab, pembentukannya melawan arah gravitasi, yang hanya bisa menuju ke arah bumi.
Sebagian stalaktit justru bisa tumbuh dan terbentuk ke arah samping bahkan ke atas.
Sebagian besar stalaktit yang kita temukan di gua terbuat dari kalsium karbonat, menurut Royal Society of Chemistry.
Kalsium karbonat membentuk dua jenis kristal utama, yaitu kalsit dan aragonit. Mereka memiliki rumus kimia CaCO3.
Karena itulah, stalaktit hanya muncul di gua-gua yang batuan sekitarnya mengandung kalsium.
Uniknya, stalagmit dan stalaktit tidak selalu merupakan pasangan yang tumbuh bersamaan.
Terkadang, kita hanya bisa menemukan salah satunya, tanpa ada pasangan di atas atau di bagian bawahnya.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Livescience |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR