Setelah itu, pasien yang sembuh dari COVID-19 dan sedang merasakan autoimun akan mengalami sindrom inflamasi multisistem.
Sindrom ini mengakibatkan peradangan di berbagai tempat yang berbeda, seperti jantung, paru-paru, ginjal, kulit, dan otak.
3. Dampak Long COVID pada Otak
Baca Juga: Pandemi COVID-19 Bisa Berubah Jadi Endemi, Ini Cara Pemerintah Indonesia Mempersiapkannya
Menurut penelitian, otak pasien yang sembuh dari COVID-19 dan mengalami Long COVID, bisa mengalami suatu gejala infeksi.
Infeksi ini memicu otak untuk memproduksi sel kekebalan tubuh secara berlebihan atau lebih dikenal dengan istilah mikroglia.
Akibatnya, tubuh pasien yang sembuh akan mengalami penuaan dan penurunan sel neuron yang ada di otak.
Jika gejala ini terjadi dalam waktu lama, maka bisa memengaruhi jumlah darah yang mencapai otak dan bisa mengalami kehilangan sebagian memori.
4. Dampak Long COVID pada Sistem Peredaran Darah
Dampak ini biasanya dirasakan oleh pasien yang sembuh ketika mereka sedang berolahraga.
Hal ini karena adanya kesalahan kerja pada sistem peredaran darah, sehingga mengganggu aliran oksigen ke otot dan jaringan tubuh lainnya.
Akibatnya, pasien yang mengalami Long COVID mudah mengalami kelelahan yang parah.
Penyebab lainnya kenapa sistem peredaran darah bisa terganggu adalah adanya pembekuan darah.
Gumpalan darah ini terbentuk ketika pasien masih mengalami COVID-19 dan bisa pecah dengan sendirinya.
Tapi pada pasien Long COVID, gumpalan darah ini tidak pecah dan bisa menghalangi aliran darah agar bisa beredar ke seluruh tubuh.
Nah, itulah beberapa dampak Long COVID yang dirasakan oleh pasien yang sembuh dari gejala COVID-19.
(Penulis: Mahardini Nur Afifah, Alinda Hardiantoro)
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR