Tubuh anak-anak yang lebih pendek dari anak seusianya itu adalah gejala stunting.
Namun, anak-anak tubuhnya pendek belum selalu menderita stunting.
Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan gizi dan nutrisi dalam makanan yang diberikan pada anak tersebut.
Kita bisa masuk ke dalam kategori stunting ketika panjang atau tinggi badannya menunjukkan angka di bawah rata-rata.
Terlebih lagi, kondisi stunting paling parah terjadi pada balita dan anak-anak di bawah 12 tahun.
Sebab, pada umur balita dan anak-anak, tubuh kita akan memerlukan banyak sekali nutrisi untuk berkembang, membentuk tulang, dan membentuk otot, sehingga tubuh menjadi tinggi dan kuat.
Oleh sebab itu, pemeriksaan rutin berat dan tinggi badan selalu rutin dilaksanakan di Posyandu agar bisa menghindarkan kita dari gizi buruk dan stunting.
Baca Juga: 3 Jenis Olahraga Ini Ternyata Bisa Bantu Pertumbuhan Tinggi Badan, Salah Satunya Lari
Dampak Buruk Stunting
Dampak jangka pendek stunting adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pada pertumbuhan fisiknya, serta gangguan metabolisme pada tubuh.
Dampak jangka panjang stunting akan berdampak hingga dewasa, yaitu:
- Menurunkan kemampuan perkembangan otak;
Source | : | Kemenkes RI,DInas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR