Bobo.id - Barangkali teman-teman masih ingat, ketika kecil dulu dan berusia di bawah lima tahun, orang tua kita akan rutin membawa kita ke Posyandu untuk pemeriksaan kesehatan.
Pemerintah Indonesia menerapkan program kesehatan terpadu agar para balita bisa terawasi tumbuh kembangnya dengan pemeriksaan rutin di Posyandu.
Jika teman-teman mengantar orang tua yang membawa adikmu periksa ke Posyandu, maka teman-teman akan menyaksikan petugas Posyandu rajin mencatat berat dan tinggi (panjang) para balita.
Setiap balita memiliki buku khusus sebagai catatan perkembangannya.
Pengawasan perkembangan balita secara rutin ini merupakan upaya negara untuk menekan fenomena stunting pada balita dan anak-anak.
Apakah itu stunting balita dan anak-anak? Apakah stunting berbahaya?
Cari tahu pengertian dan hal terkait dengan stunting di bawah ini, yuk!
Pengertian Stunting
Mengutip dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pengertian stunting adalah kondisi yang ditandai ketika panjang atau tinggi badan anak kurang jika dibandingkan dengan umurnya.
Baca Juga: 5 Jenis Olahraga yang Cocok untuk Anak-Anak yang Masih dalam Masa Pertumbuhan
Mudahnya, stunting adalah kondisi di mana anak-anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya.
Penyebab stunting ini bermacam-macam, yang paling utama adalah kekurangan nutrisi untuk pertumbuhan.
Tubuh anak-anak yang lebih pendek dari anak seusianya itu adalah gejala stunting.
Namun, anak-anak tubuhnya pendek belum selalu menderita stunting.
Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan gizi dan nutrisi dalam makanan yang diberikan pada anak tersebut.
Kita bisa masuk ke dalam kategori stunting ketika panjang atau tinggi badannya menunjukkan angka di bawah rata-rata.
Terlebih lagi, kondisi stunting paling parah terjadi pada balita dan anak-anak di bawah 12 tahun.
Sebab, pada umur balita dan anak-anak, tubuh kita akan memerlukan banyak sekali nutrisi untuk berkembang, membentuk tulang, dan membentuk otot, sehingga tubuh menjadi tinggi dan kuat.
Oleh sebab itu, pemeriksaan rutin berat dan tinggi badan selalu rutin dilaksanakan di Posyandu agar bisa menghindarkan kita dari gizi buruk dan stunting.
Baca Juga: 3 Jenis Olahraga Ini Ternyata Bisa Bantu Pertumbuhan Tinggi Badan, Salah Satunya Lari
Dampak Buruk Stunting
Dampak jangka pendek stunting adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pada pertumbuhan fisiknya, serta gangguan metabolisme pada tubuh.
Dampak jangka panjang stunting akan berdampak hingga dewasa, yaitu:
- Menurunkan kemampuan perkembangan otak;
- Kekebalan tubuh lemah sehingga mudah sakit;
- Risiko tinggi munculnya penyakit metabolik, seperti kegemukan;
- Penyakit jantung;
- Penyakit pembuluh darah;
- Kesulitan belajar
Mencegah Stunting
Cara mencegah stunting untuk adik balita adalah dengan cara berikut ini:
- Rutin memantau pertumbuhan perkembangan balita;
- Memberikan makanan bergizi dan makanan nutrisi tambahan untuk balita;
- Berkonsultasi dengan dokter gizi.
Anak-anak dalam usia sekolah seperti kita juga perlu mebekali diri sebagai upaya pencegahan stunting, seperti:
- Mengonsumsi asupan gizi sesuai kebutuhan harian anak-anak;
- Mencari pengetahuan terkait gizi dan kesehatan.
Nah, itulah pengertian stunting hingga cara untuk mencegah stunting. Teman-teman juga harus berupaya untuk mencegah stunting pada diri sendiri, ya! Sebab, teman-teman masih dalam tahap pertumbuhan yang sangat penting.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kemenkes RI,DInas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR