Bobo.id - Indonesia adalah negara kepulauan yang kaya akan budaya dan bahasa daerah.
Yang membanggakan adalah, Indonesia menduduki peringkat kedua negara yang memiliki bahasa daerah terbanyak, teman-teman.
Untuk menyatukan banyaknya perbedaan bahasa tersebut, kita menggunakan bahasa persatuan, yakni Bahasa Indonesia.
Di era yang serba modern ini penting sekali semua untuk berkewajiban melindungi bahasa daerah.
Melindungi bahasa daerah ini bertujuan agar bahasa daerah tidak punah dan tetap lestari.
Hal ini juga tertera dalam UUD 1945 yang mengamanatkan bahwa menghormati dan memelihara bahasa daerah merupakan upaya menjaga kekayaan budaya nasional.
Oleh sebab itu, pelestarian Bahasa Indonesia adalah upaya perlindungan terhadap bahasa dan sastra daerah agar tidak segera mengalami kepunahan.
Revitalisasi Bahasa Daerah Bersama Kemendikbud
Terkait hal itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi meluncurkan program Merdeka Belajar yang bertema Revitalisasi Bahasa Daerah.
Baca Juga: Bikin Bangga, Indonesia Masuk 10 Besar Negara dengan Bahasa Daerah Terbanyak di Dunia
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) revitalisasi adalah berarti proses, cara, dan perbuatan menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya kurang terberdaya.
Menurut Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, banyak generasi muda yang berpendapat bahwa penggunaan bahasa daerah dianggap tidak keren.
Karena pendapat tersebut, banyak generasi muda Indonesia yang enggan memakai bahasa daerah masing-masing.
Kepunahan bahasa salah satunya dipengaruhi dengan sikap bahasa para penutur bahasa, terutama para generasi muda.
Tak hanya itu, ada juga anggapan bahwa dengan berbahasa daerah maka itu artinya sama dengan menunjukkan diri sebagai orang kampungan, tidak keren, dan tertinggal.
Sikap seperti inilah yang paling kuat menjadi penyebabnya bahasa daerah kian ditinggalkan.
Akibatnya para orang tua, remaja, dan anak-anak tidak lagi menggunakan bahasa daerahnya sehingga akhirnya bahasa itu memasuki fase kritis dan akhirnya punah.
Bahasa Sebagai Identitas Sebuah Bangsa
Menteri Pendidikan Indonesia, Nadiem Makarim menyampaikan bahwa bahasa merupakan identitas sebuah bangsa.
Baca Juga: Ada Lebih dari 700 Bahasa Daerah di Indonesia, Namun Mengapa Beberapa di Antaranya Terancam Punah?
Menteri Nadiem menyakini bahwa keragaman budaya adalah bentuk kekayaan bangsa yang menunjukkan semboyan bangsa Bhinneka Tunggal Ika.
Oleh sebab itu, kepunahan bahasa berarti kehilangan identitas dan juga kebinekaan.
Mendikbud Ristek kembali mengingatkan kepada seluruh masyarakat bahwa kelestarian bahasa menjadi tanggung jawab bersama.
Sedangkan pada program revitalisasi ini, Kemendikbud Ristek akan menyusun model pembelajaran bahasa daerah.
Model tersebut akan dibuat sebagai kurikulum belajar bahasa daerah di setiap daerah yang melibatkan pelindung sastra dan bahasa daerah masing-masing siswa.
Tercatat sekitar 1,5 juta siswa dari 15.236 sekolah dengan 38 bahasa daerah yang akan disusun kurikulumnya.
Nantinya, siswa akan diberi kebebasan dalam memilih bahasa daerah yang ingin dipelajari sesuai minat masing-masing.
Teman-teman, itulah pentingnya peran bahasa daerah sebagai lambang kekayaan budaya Indonesia.
Memelajari Bahasa Indonesia dengan baik itu adalah kewajiban, tapi jangan lupa kita belajar meningkatkan pemahaman bahasa daerah masing-masing sebagai bentuk pelestarian budaya.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR