Bobo.id - Gempa mengguncang daerah Nias Selatan, Sumatera Utara (Sumut) sebanyak dua kali pada Senin (14/3/2022) pagi ini.
Gempa pertama terjadi dengan kekuatan magnitudo 6,9 pada pukul 04.09 WIB. Kemudian gempa kedua atau gempa susulan berkekuatan magnitudo 6,0 pada pukul 04.38 WIB.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kemudian memperbarui update gempa pertama menjadi magnitudo 6,7.
Penjelasan BMKG
Gempa berkekuatan M 6,7 guncang Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Senin (14/3/2022) pukul 04.09 WIB.
Titik episenter gempa berada di laut pada jarak 6 kilometer arah selatan Hibala, Nias Selatan, Sumatera Utara pada kedalaman 25 kilometer.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono menjelaskan, gempa di Kepulauan Mentawai pagi tadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng di zona megathrust.
Melalui akun Twitter-nya @DaryonoBMKG, Daryono menuliskan bahwa kita patut mewaspadai gempa ini, apakah sebagai gempa pembuka atau bukan, sulit diprediksi.
Dilansir dari Science Alert, gempa megathrust terjadi di zona subduksi, di mana satu lempeng tektonik didorong ke bawah lempeng yang lain.
Baca Juga: Benarkah Hewan Bisa Memprediksi Gempa Bumi Sebelum Terjadi? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Subduksi adalah proses geologi yang terjadi karena adanya lempeng kerak samudra yang lebih tipis menunjam ke bawah terhadap lempeng kerak samudra yang lebih tebal.
Gempa ini diketahui umumnya terjadi di wilayah Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
Daryono juga menjelaskan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Hasil pemodelan tsunami oleh BMKG menunjukkan, gempa M 6,7 ini tidak berpotensi tsunami karena kekuatannya belum mampu menciptakan deformasi dasar laut untuk menimbulkan gangguan kolom air laut.
Dampak gempa di Siberut Utara dan Kepulauan Batu mencapai V-VI MMI, serta berpotensi terjadi kerusakan.
Daerah yang Merasakan Gempa
gempa juga dirasakan di Padang dan Gunungsitoli dengan skala IV MMI, Padang Panjang, Bukittinggi, Pasaman Barat, Tuapejat, Pariaman dengan skala III MMI.
Kemudian Dhamasraya, Payakumbuh, Kerinci, Tapanuli Selatan, Batusangkar, Padang Pariaman, dan Solok dengan skala gempa II MMI.
Hingga pukul 05.10 WIB, BMKG mencatat adanya empat gempa susulan dengan magnitudo terbesar M 6,0.
Daryono menuturkan, gempa di Kepulauan Mentawai pagi ini bersumber sama dengan gempa M 8,5 pada 1797 yang memicu Tsunami dan menerjang hingga pesisir Padang.
Daryono menjelaskan bahwa saat itu memicu tsunami dengan tinggi sekitar 5 meter di Pantai Padang Sumatra Barat.
(Penulis : Ahmad Naufal Dzulfaroh)
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR