Bobo.id - Pasang naik dan pasang surut air laut dipengaruhi oleh gaya gravitasi Matahari dan Bulan.
Namun, pasang naik dan pasang surut air laut yang ada di Bumi lebih dipengaruhi oleh gravitasi Bulan.
Oleh karena itu, pasang dan surut air laut lebih kelihatan ketika sedang Bulan baru dan Bulan purnama.
Karena fenomena alam ini kejadiannya teratur (periodik), para nelayan pun memanfaatkan pasang naik dan pasang surut untuk menentukan kapan kapal sebaiknya berlayar untuk mencari ikan.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pasang naik dan pasang surut air laut, teman-teman bisa menyimak penjelasannya lebih lanjut, seperti berikut ini.
Pengertian Pasang Naik dan Surut Air Laut
Pasang naik dan surut air laut adalah fenomena naiknya dan turunnya tinggi permukaan air laut akibat gaya gravitasi.
Gaya gravitasi yang memengaruhinya, adalah gravitasi Bumi, Bulan, dan Matahari yang saling tarik-menarik.
Selain itu, pasang naik dan pasang surut permukaan air laut ini terjadi dua kali dalam waktu 24 jam 50 menit.
Fenomena ini akan terus berulang setiap Bulan baru dan purnama. Hal itu karena, Matahari, Bumi, dan Bulan sedang berada dalam satu garis lurus.
Lalu, kenapa air laut yang terpengaruh, ya? Sebab air adalah zat cair yang mudah berubah-ubah jika diberi gaya.
Akibatnya, jika gaya gravitasi Bulan kuat, gelombang air laut bisa tertarik dan menyebabkannya pasang naik dan surut.
Jenis-Jenis Pasang Naik dan Surut Air Laut
Pasang naik dan surut air laut ini ada dua jenis, yaitu pasang purnama dan pasang perbani. Apa saja penjelasan dari keduanya? Simak berikut ini.
1. Pasang Purnama
Pasang purnama atau spring tide ini terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi sedang berada dalam satu garis lurus.
Akibatnya, air laut bisa pasang naik sangat tinggi dan surut sangat rendah. Biasanya, pasang purnama terjadi ketika Bulan baru atau Bulan purnama.
2. Pasang Perbani
Baca Juga: Ada yang Kadang Muncul di Pantai, Ini 5 Hewan Laut yang Terlihat Lemah padahal Bisa Berbahaya
Pasang perbani atau neap tide ini terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi sedang berada dalam posisi membentuk sudut yang tegak lurus atau membentuk sudut 90 derajat.
Hasilnya, pasang naik rendah dan pasang surutnya tinggi. Biasanya, pasang perbani ini terjadi pada waktu Bulan seperempat atau tiga seperempat pada fase Bulan.
Mengetahui Pasang Naik dan Surut Air Laut
Jika ingin menentukan atau memperkirakan pasang naik dan surut air laut, maka kita bisa menggunakan data amplitudo (jarak gelombang) pada pembangkit pasang surut air laut.
Dengan begitu, kita bisa memerhatikan pergerakan permukaan air laut. Selain itu, teman-teman juga bisa mengamati pinggiran pantai, apakah air lautnya sedang tinggi atau rendah.
Jika sedang pasang naik, daerah berpasir di pantai jadi lebih sempit dan terendam oleh air laut. Sedangkan, ketika pasang surut, daerah pantai yang berpasir jadi lebih luas.
Manfaat Pasang Naik dan Surut Air Laut
- Manfaat yang terpenting adalah para nelayan bisa menentukan waktu yang tepat untuk berlayar. Karena air laut yang pasang memudahkan nelayan untuk berlayar dan menangkap ikan.
- Petani tambak garam, lebih mudah mendapatkan air laut ketika pasang naik dan bisa mengambil air laut sebanyak-banyaknya.
Baca Juga: Unik! Ternyata Mata Bintang Laut Terletak di Lengannya, Ini Fakta Menariknya
- Pasang air laut bisa digunakan untuk menggerakkan generator pembangkit listrik, agar menghasilkan listrik dan dialirkan ke rumah-rumah.
- Alat transportasi air bisa berlayar ketika sedang pasang naik air laut dan bisa berlabuh lebih dulu ketika sedang pasang surut.
Nah, itulah pengertian dari pasang naik dan pasang surut air laut dipengaruhi oleh gaya gravitasi Matahari dan Bulan. Namun, gaya gravitasi Bulan lebih memengaruhi fenomena ini.
Kuis! |
Apa saja gaya gravitasi yang memengaruhi air laut pasang? |
Petunjuk: Cek di halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Hati-Hati Kandungan Gula di Minuman Manis, Bagaimana Memilih Minuman yang Tepat?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR