Menurut orang-orang Maroko, Sup Harira adalah simbol Ramadan di Maroko, sebab di sana banyak orang membahas Harira menjadi topik nomor satu selama Ramadan.
Karena menjadi makanan wajib berbuka puasa, setiap Ramadan harga tomat akan naik, serta bahan-bahan pelengkap seperti peterseli dan ketumbar menjadi sulit ditemukan.
Meskipun begitu, masyarakat Maroko justru membuat inovasi resep Sup Harira yang beragam dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan.
Ada resep Harira dengan kuah berwarna merah karena banyak tomat, kadang ada juga kuah Harira yang kuning karena menggunakan kunyit.
Ada yang menggunakan kayu manis, jintan, dan rempah lainnya. Namun, ada juga yang membuatnya pedas dengan menggunakan cabai.
Selain memanfaatkan bahan yang ada, orang Maroko juga menambahkan sayuran sebagai pelengkap Sup Harira sesuai dengan musimnya.
Kemudian ada orang-orang yang suka menikmati Harira dengan nasi, namun ada juga yang menyantapnya bersama pasta.
Jadi, dengan variasi, selera, dan kreativitas yang dibuat orang Maroko, Sup Harira memiliki banyak sekali resep.
Sup Harira tidak hanya dinikmati sendiri, biasanya orang Maroko akan memasak Harira dalam porsi besar untuk saling dibagikan ke tamu yang berkunjung.
Sebab, orang-orang Maroko senang membagi makanan kepada tetangga dan saudara-saudaranya.
Mereka juga sering mengadakan makan malam bersama selama bulan Ramadan. Bahkan akan ada makan malam besar dan mewah di antara pukul 10 malam hingga 1 pagi.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR