Bobo.id - Ada beragam hewan yang terkenal dengan kemampuan migrasinya. Contohnya antara lain ikan tuna, ikan salmon, burung, dan juga penyu.
Tahukah kamu bagaimana cara dan apa tujuan penyu melakukan migrasi? Yuk, simak penjelasannya di sini!
Perjalanan Panjang Penyu
Sekitar enam dari tujuh spesies penyu mampu berenang di perairan, dan dapat ditemukan di perairan mana saja, kecuali Kutub Utara dan Antartika.
Enam spesies penyu tersebut antara lain penyu belimbing, penyu tempayan, penyu lekang Atlantik, penyu hijau, penyu lekang, dan penyu sisik.
Sementara satu spesies lainnya yaitu penyu pipih hanya hidup di sekitar perairan Australia.
Ada satu jenis penyu menarik, yaitu penyu belimbing yang merupakan spesies penyu terbesar di dunia, beratnya mencapai 900 kilogram.
Penyu jenis ini juga dikenal sebagai satu-satunya penyu yang tidak mempunyai cangkang keras dan bertulang.
Tidak hanya itu, penyu belimbing juga merupakan penyu yang terkenal dengan kemampuan migrasinya.
Baca Juga: Cari Jawaban Materi Kelas 5 SD Tema 8, Ciri-Ciri serta Struktur Cerita Fiksi dan Nonfiksi
Penyu belimbing mampu menempuh jarak hingga 3.700 mil atau 5.900 kilometer dalam satu kali perjalanan migrasi.
Ternyata tujuan penyu melakukan migrasi sejauh itu untuk mencari makan dan mencari tempat berkembang biak.
Uniknya, pada masa bertelur, penyu akan mencari tempat tersembunyi di pantai, membuat sarang dan mengeluarkan 80 hingga 100 telur di sana.
Setelah itu, para penyu akan meninggalkan telur-telurnya di sarang, sementara mereka kembali berenang di lautan.
Bayi Penyu Bisa Berenang ke Laut
Saat pertama kali menetas dari telur, bayi penyu atau tukik akan mendekat ke arah laut. Kemudian ombak membawanya masuk ke dalam laut dan mulai berenang.
Penyu pun menggunakan arah ombak untuk memandunya berenang di dalam laut.
Meski baru pertama kali mengenal laut, penyu bisa menemukan arah berkat kemampuan magnetoreception.
Magnetoreception adalah kemampuan hewan merasakan medan magnet di sekitarnya.
Baca Juga: Mengapa Kura-Kura dan Penyu Bisa Hidup Begitu Lama? Ini Kata Para Ilmuwan
Kemampuan itu bukan hanya dimiliki oleh penyu, tapi banyak hewan lainnya yang menggunakan kemampuan magnetoreception untuk menunjukkan arah. Misalnya burung, ikan, krustasea, sampai anjing.
Para ilmuwan belum menemukan bagaimana cara kerja kemampuan magnetoreception ini. Namun, ada dua teori yang dijelaskan oleh peneliti.
Yang pertama adalah kemungkinan bahwa hewan punya partikel magnetit yang bekerja sebagai penerima magnet.
Magnetit adalah salah satu logam alami yang banyak ditemukan di Bumi, termasuk di dalam tubuh berbagai jenis hewan.
Sedangkan, teori kedua adalah hewan kemungkinan memiliki protein di dalam matanya yang disebut cryptochrome. Protein itu yang membantu hewan melihat medan magnet.
Bagi penyu, kemampuan magnetoreception bukan hanya memberitahu arah, namun juga daratan mana yang menjadi tujuannya.
Bagaimana bisa penyu yang sudah melalang buana di lautan menemukan kembali pantai tempatnya menetas? Ternyata, setiap bagian tepi pantai memiliki ciri khas atau tanda magnetiknya masing-masing.
Penyu mengingat ini dan menggunakannya sebagai kompas kembali ke pantai tempatnya menetas.
(Penulis: Avisena Ashari, Grace Eirin)
Kuis! |
Berapa banyak telur yang bisa dihasilkan penyu belimbing? |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR