Bobo.id - Saat Bulan terlihat bulat utuh di malam hari, kita menyebutnya sebagai bulan purnama. Kamu pernah melihatnya, bukan?
Bulan, adalah satelit Bumi yang tidak bisa dihuni. Itulah informasi yang sering kita temukan saat mencari tahu tentang fakta Bulan dari beragam sumber.
Padahal, Bulan masih menyimpan fakta-fakta menarik yang belum diketahui banyak orang. Salah satunya tentang permukaannya yang dikelilingi listrik.
Dilansir dari National Geographic, saat purnama, Bulan akan mengumpulkan kekuatan berupa elektron listrik.
Dari Mana Listrik Itu?
Teman-teman, masih ingatkah kamu urutan lapisan atmosfer Bumi? Salah satu nama lapisan atmosfer Bumi yang berhubungan dengan hal ini yaitu lapisan mesosfer.
Lapisan mesosfer berada pada ketinggian 50 kilometer sampai dengan 75 kilometer di atas permukaan Bumi. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai 0,4°C setiap pada ketinggian 100 meter.
Nah, pada lapisan ini benda luar angkasa yang masuk akan dibakar dan diurai menjadi debu. Sehingga, lapisan mesosfer berfungsi untuk melindungi Bumi dari meteor dan lain sebagainya.
Di lapisan mesosfer ini juga terdapat lapisan luar bernama ionosfer, di mana elektron-elektron listrik dihasilkan.
Baca Juga: Banyak Planet Mirip dengan Bumi, Apakah Ada Kehidupan Lain Disana?
Ketika ada materi yang mencapai ketinggian lapisan ionosfer tersebut, maka materi tersebut akan menabrak ruang hampa udara.
Bersamaan dengan hal itu, cahaya bintang akan menyerang materi sehingga materi yang berada di lapisan tersebut akan melepaskan elektron-elektron.
Nah, elektron inilah yang menciptakan cangkang tipis bermuatan listrik di sekitar Bulan, teman-teman.
Dengan adanya listrik di sekitar permukaan Bulan inilah, kita bisa mengetahui bahwa Bulan tidak hanya sebuah satelit Bumi yang pucat dan tidak aktif.
Tempat di Bumi yang Mirip Bulan
Dilansir dari National Geographic, sebenarnya di Bumi ada wilayah yang lingkungannya mirip dengan Bulan.
Wilayah tersebut adalah di Gunung Mauna Kea, Hawaii. Bukan tanpa alasan, Buzz Aldrin seorang astronaut yang pernah ke Bulan, telah membuktikannya.
Ternyata, sebelum Buzz Aldrin ke Bulan, ia dan rekan-rekannya berlatih berjalan di ketinggian 3,3 kilometer Gunung Mauna Kea, seolah mereka sedang ke Bulan.
Pada tahun 1960, wilayah tersebut telah dijuluki sebagai 'Lembah Apollo'.
Jika berkunjung ke sana, kamu akan menemukan banyak observatorium kelas dunia yang berjajar di puncaknya.
Mitos tentang Bulan Dimakan Jaguar
Zaman dahulu, saat manusia belum bisa mengerti apa itu gerhana Bulan, tersebar banyak mitos, legenda, dan dongeng tentang gerhana Bulan yang dipercaya banyak orang.
Salah satunya tentang Bulan dimakan jaguar. Dongeng ini dahulu berkembang di Suku Inca, yaitu kelompok bangsa Indian dari Amerika Selatan.
Masyarakat di sana dahulu menganggap fenomena gerhana bulan menjadi suatu tanda bahaya. Sebab, bagi Suku Inca bulan berubah merah karena dimakan oleh hewan Jaguar.
Oleh karena itu, mereka menjadi takut Jaguar akan turun ke bumi untuk menyerang manusia.
Nah, supaya mencegah kedatangan Jaguar, para penduduk akan mengayunkan tombak ke bulan dan membuat banyak suara.
Kuis! |
Di manakah kita bisa menemukan tempat di Bumi yang mirip dengan permukaan Bulan? |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR