Bobo.id - Manusia menggunakan sebagian besar energi yang berasal dari materi yang terbentuk jutaan tahun lalu.
Namun, penggunaan bahan baku ini memberikan dampak negatif dan konsekuensi bagi lingkungan.
Bahan baku tersebut adalah bahan bakar fosil. Yuk, cari tahu lebih banyak tentang bahan bakar fosil dari contoh soal dan pembahasan berikut!
1. Apa itu bahan bakar fosil?
Pembahasan:
Bahan bakar fosil merupakan materi yang terbentuk dari tumbuhan dan organisme lain yang membusuk, kemudian terkubur di bawah lapisan batuan dan sedimen.
Butuh waktu ribuan tahun untuk mengubah materi yang membusuk itu menjadi endapan kaya akan karbon, yang nantinya akan dimanfaatkan sebagai bahan bakar.
2. Di mana kita bisa menemukan penggunaan bahan bakar fosil?
Pembahasan:
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan tentang Iklan Layanan Masyarakat
Bahan bakar fosil memasok sekitar 80 persen energi yang digunakan manusia.
Kamu dapat menemukan manfaat bahan bakar fosil pada listrik, panas, transportasi, bahkan juga sebagai bahan baku baja hingga plastik.
Ada 3 jenis bahan bakar fosil yang digunakan manusia, yaitu batu bara, minyak bumi, dan gas alam.
Ketiga jenis bahan bakar fosil ini dimanfaatkan sebagai bahan baku pembangkit listrik, energi yang ada di setiap aktivitas manusia.
3. Mengapa penggunaan bahan bakar fosil berlebihan memberikan dampak negatif?
Pembahasan:
Pemanfaatan bahan bakar fosil juga memberikan dampak negatif dan konsekuensi bagi lingkungan.
Ketika bahan bakar fosil ini dibakar, mereka melepaskan gas karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya.
Kemudian, gas-gas tersebut akan memerangkap panas di atmosfer, dan menjadi penyebab utama perubahan iklim dan pemanasan global.
Gas karbon dioksida di atmosfer ini akan menghalangi pemancaran panas dari bumi sehingga panas dipantulkan kembali ke bumi.
Kadar karbon dioksida di atmosfer juga bisa merusak zinc, zat besi, dan protein yang menjadi nutrisi manusia dari tumbuhan. Penelitian ini disampaikan National Center for Biotechnology Information Amerika Serikat.
Dampak dari pemanasan global antara lain badai cenderung menjadi lebih sering terjadi, jumlah sambaran petir juga meningkat hingga 50 persen, dan banyak penyakit mudah menular.
4. Sebutkan seberapa besar emisi karbon yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil.
Pembahasan:
- Batu bara
Emisi karbon dioksida dari pembakaran batu bara mencapai 44 persen dari total dunia, ini menunjukkan batu bara sebagai satu-satunya sumber terbesar dari kenaikan suhu Bumi.
- Minyak bumi
Emisi karbon yang dihasilkan dari penggunaan minyak bumi mencapai sepertiga dari total emisi global.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi Dampak Buruk Emisi Karbon
- Gas alam
Dibandingkan batu bara dan minyak bumi, gas alam memang lebih bersih. Namun, ternyata gas alam telah menyumbang sekitar seperlima emisi karbon dari total emisi dunia.
5. Apakah ada energi pengganti yang lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil?
Pembahasan:
Tentu saja ada, namanya energi alternatif. Energi alternatif merupakan contoh penerapan teknologi ramah lingkungan.
Dikutip dari laman resmi Kemdikbud, teknologi ramah lingkungan (sustainable technology/green technology) merupakan bentuk penerapan teknologi yang memperhatikan prinsip pelestarian lingkungan.
Teknologi ramah lingkungan ini bertujuan untuk menghasilkan berbagai produk dan jasa dengan memanfaatkan sumber daya alam terbarukan.
Sumber daya alam terbarukan digunakan supaya tidak menghasilkan limbah yang membahayakan lingkungan.
Energi alternatif juga mengurangi kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dari penggunaan minyak bumi yang berlebihan.
Penggunaan energi alternatif memanfaatkan sumber daya alam terbarukan, sehingga tidak dapat mengurangi ketersediaan sumber daya alam di bumi.
Kuis! |
Sebutkan 3 jenis bahan bakar fosil yang digunakan manusia! |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR