Bobo.id - Saat ini banyak dijumpai makanan dan minuman dengan rasa taro. Seperti es krim rasa taro, bubble tea rasa taro, atau kue cubit rasa taro.
Makanan yang berwarna ungu ini kerap dikira terbuat dari ubi ungu. Padahal faktanya, baik taro maupun ubi ungu berasal dari tumbuhan yang berbeda, lo.
Taro merupakan bahasa Inggris dari tumbuhan talas. Sementara ubi ungu adalah satu dari berbagai jenis ubi yang ada di dunia.
Dilansir dari Kompas.com, tumbuhan talas sering digunakan sebagai bahan makanan dalam banyak budaya dan negara termasuk Hawaii, Afrika, Cina, dan Karibia.
Sementara ubi ungu, banyak digunakan dalam masakan Filipina bahkan seperti menjadi bagian dari budaya makan disana.
Jika dilihat dari bentuknya, ubi ungu dan taro memiliki bentuk yang tak jauh berbeda. Namun, ternyata keduanya memiliki perbedaan, lo.
Salah satunya adalah tekstur, yakni ubi ungu yang memiliki tekstur lebih lembut dan taro cenderung lebih kasar.
Tak hanya itu saja, agar teman-teman bisa membedakannya, yuk simak perbedaan taro dan ubi ungu berikut!
Perbedaan Rasa
Rasa menjadi salah satu hal yang bisa membedakan ubi ungu dan taro.
Rasa ubi ungu cenderung jauh lebih manis daripada taro. Rasa manis ubi ungu ini didapatkan dari kandungan gula alaminya.
Ini yang membuat ubi ungu cocok dijadikan campuran kue atau makanan penutup yang manis.
Bagaimana dengan taro? Taro cenderung memiliki rasa yang hambar. Jangan khawatir, taro tetap masih memilih rasa manis walaupun tak semanis ubi ungu.
Uniknya, taro memiliki rasa nutty (seperti kacang) dan vanila secara bersamaan, teman-teman.
Cara Mengolah Ubi Ungu dan Taro
Cara mengolah ubi ungu ini jauh lebih mudah dibandingkan mengolah taro.
Ubi ungu cukup dibersihkan dari sisa tanah kemudian kukus hingga lunak. Jika sudah, ubi bisa langsung dikonsumsi atau dijadikan tambahan bahan makanan.
Berbeda dengan ubi ungu, pengolahan taro cenderung lebih rumit, teman-teman.
Baca Juga: Ubi Ungu Terasa Lebih Pahit Dibanding Ubi Biasa, Ternyata Ini Sebabnya
Ini karena pada taro terdapat getah talas yang dapat menyebabkan gatal pada kulit. Untuk itu, penting menggunakan sarung tangan plastik ketika mengupasnya.
Selain itu, mengonsumsi taro yang tidak diolah dengan benar bisa meninggalkan rasa gatal di mulut, lo.
Untuk mengatasinya, kita bisa merendam talas yang sudah dibersihkan dan dipotong-potong dalam larutan air garam selama 20 menit.
Nah, talas dapat diolah dengan cara direbus, dikukus, dan dipanggang.
Penggunaan Ubi Talas dan Taro
Rasa manis pada olahan dengan ubi ungu memberikan rasa khas yang lezat.
Ini membuatnya sering digunakan untuk berbagai olahan kue manis seperti cake, mochi atau bahkan dimakan langsung.
Sementara itu, taro lebih dikenal sebagai campuran olahan bagi yang ingin membuat makanan dengan rasa tidak terlalu manis dan cenderung gurih.
Ini membuat taro kerap digunakan untuk makanan dan minuman seperti yogurt, pudding, bubble tea, kue cubit hingga macaroon.
Baca Juga: Resep Kolak Ubi Ungu, Menu Sehat Takjil Buka Puasa Kaya Serat dan Antioksidan
Kandungan Nutrisi
Ubi ungu mengandung serat yang cenderung lebih sedikit jika dibandingkan dengan taro.
Ubi ungu memiliki kandungan antioksidan dan mengandung 4 gram serat dalam satu cangkir ubi ungu.
Ia juga memiliki manfaat yang beragam seperti meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga keseimbangan gula darah hingga meningkatkan mood dan selera makan.
Nah, sedangkan taro memiliki kandungan serat yang lebih banyak daripada ubi ungu yakni sebesar 6,7 gram dalam satu cangkir taro.
Selain kaya akan serat, taro juga mengandung vitamin E, kalium, dan juga magnesium.
Mengonsumsi taro secara rutin dapat mengurang risiko penyakit jantung, membantu menurunkan berat badan hingga mengontrol gula darah.
Nah, itulah perbedaan antara taro dan ubi ungu. Semoga dengan informasi ini, teman-teman sudah bisa membedakannya, ya.
Kuis! |
Apa keunikan rasa yang terdapat pada taro? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,theasianparent.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR