Dengan begitu, aliran darah di leher, wajah, serta kepala kita akan meningkat.
Dilansir dari KlikDokter, menguap jadi pertukaran antara darah yang lebih hangat dari dalam otak dengan darah yang lebih dingin.
Inilah sebabnya, di udara yang dingin, kita lebih mudah untuk mengantuk dan tertidur.
Mengapa Menguap Bisa Menular?
Dilansir dari Live Science, penyebab kita menguap setelah orang di dekat kita menguap sebenarnya karena fungsi motorik di otak.
Peneliti menyebutkan, perilaku menguap yang menular itu merupakan jenis echophenomenon.
Dengan kata lain, itu adalah perilaku meniru orang lain secara otomatis tanpa kita sadari.
Baca Juga: Ada yang Mengantuk Sepanjang Hari, Kenali 6 Tipe Kebiasaan Tidur Ini, Kamu yang Mana?
Echophenomenon sendiri ada bermacam-macam jenisnya, teman-teman.
Ada echolia atau meniru kata-kata seseorang dan echopraxia atau meniru tindakan seseorang.
Namun, tak semua manusia memiliki perilaku menguap yang sama, lo. Ini berarti, ada orang yang mudah tertular, ada juga yang tidak.
Ini dibuktikan saat peneliti mengamati 328 orang yang diminta untuk menonton video "Yawn-O-Meter".
Source | : | Kompas.com,klikdokter.com,National Geographic |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR