Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu mendengar penyakit Hipotiroid dan Hipertiroid sebelumnya?
Hipertiroid merupakan penyakit akibat kadar hormon tiroid terlalu tinggi di dalam tubuh. Sedangkan Hipotiroid adalah kondisi ketika kelenjar tiroid kurang aktif memproduksi hormon.
Kelenjar tiroid terletak di leher bagian bawah dan berperan dalam menghasilkan hormon tiroid.
Hormon tiroid berfungsi mengatur irama dan detak jantung, serta membantu pengaturan tekanan darah, suhu tubuh, dan proses mengubah makanan menjadi energi.
Nah, ketika kelenjar tiroid ini mengalami gangguan, maka produksi hormon tiroid dapat berkurang secara drastis maupun meningkat secara berlebihan.
Kali ini kita akan mempelajari apa itu Hipotiroid dan Hipertiroid, dua jenis penyakit yang berhubungan dengan hormon tiroid dan dapat dialami anak-anak.
Apa itu Hipotiroid?
Hipotiroid yang terjadi pada anak-anak dapat mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
Dilansir dari Alodokter.com, Hipotiroid pada anak paling umum disebabkan oleh gangguan pada sistem kekebalan tubuh.
Baca Juga: Bisa Sebarkan Penyakit, Ini 6 Cara Usir Cicak dari Dalam Rumah
Sistem imunitas yang terganggu ini membuat sel-sel imun menyerang kelenjar tiroid dan menyebabkan terganggunya fungsi kelenjar tiroid dalam memproduksi hormon.
Penyakit Hipotiroid bisa terjadi pada anak-anak jika salah satu anggota keluarga, baik nenek, kakek, atau orang tua kita pernah mengalami Hipotiroid.
Kekurangan asupan yodium juga bisa menjadi penyebab berkurangnya kemampuan kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid.
Hipotiroid pada anak dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu hipotiroid kongenital yang dialami oleh bayi sejak lahir dan hipotiroid yang dialami anak-anak.
Adapun beberapa gejala hipotiroid yang terjadi pada masa kanak-kanak ditandai dengan adanya wajah terlihat bengkak, kelopak mata yang terlihat turun.
Mengalami rambut rontok, kulit cenderung kering, anak jadi terlambat bicara dan suara lebih serak, mengalami keterlambatan pertumbuhan.
Selain itu, mengalami keterlambatan pertumbuhan gigi permanen, peningkatan berat badan, dan detak jantung lebih lambat.
Apa itu Hipertiroid?
Ketika kadar hormon tiroid dalam tubuh terlalu tinggi atau berlebihan, maka proses metabolisme akan berlangsung semakin cepat dan memicu berbagai gejala.
Baca Juga: Hati-Hati, 5 Makanan Ini Bisa Turunkan Daya Tahan Tubuh, Masih Sering Makan?
Perlu adanya penanganan cepat untuk mencegah memburuknya gejala hyperthyroidism atau hipertiroid yang muncul.
Adapun gejala dan akibat jika tubuh kelebihan hormon tiroid yaitu terjadi penurunan berat badan, sering gemetar atau tremor, kerontokan rambut, gugup dan gelisah, sulit konsentrasi.
Selain itu tubuh lebih mudah mengeluarkan keringat berlebih, sensitif atau tidak tahan dengan suhu panas, mengalami susah tidur, dan mudah lelah.
Berbeda dengan hipotiroid, hipertiroid dapat terjadi jika kita terlalu banyak konsumsi makanan yang mengandung iodium tinggi, seperti makanan laut, produk susu, dan telur.
Adanya peradangan, tumor jinak pada kelenjar tiroid, dan kanker tiroid, juga dapat menyebabkan hipertiroid.
----
Kuis! |
Mengapa kekurangan asupan yodium dapat menyebabkan hipotiroid? |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penglihatan Mulai Buram? Ini 3 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Mata Minus pada Anak-Anak
Source | : | Alodokter.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR