Bobo.id - Gempa berkekuatan 5,3 M dilaporkan terjadi pada Minggu (12/6/2022) pukul 06.55 WIB.
Bobo sadur dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa berlokasi di 8.67 LS,111.42 BT atau 64 kilometer tenggara Pacitan, Jawa Timur.
Gempa di kedalaman 79 kilometer itu ditegaskan BMKG tidak berpotensi tsunami.
Teman-teman gempa bumi yang terjadi pada 12 Juni 2022 ini adalah salah satu gempa yang terjadi dari banyak gempa di tahun 2022.
Indonesia dalah salah satu negara di mana gempa bumi sering terjadi.
Namun, manusia tidak bisa memprediksi gempa bumi sebelum terjadi.
Gempa bumi hanya bisa dideteksi saat terjadi atau setelah terjadi dengan alat khusus.
Lalu, kenapa manusia tidak bisa memprediksi gempa bumi, ya?
Telah Ada Pembuktian
Baca Juga: Terjadi Gempa 5,8 M di Mamuju Akibat Aktivitas Sesar Geser, Apakah Sesar Geser Itu?
Apakah mungkin manusia bisa memprediksi gempa bumi, baik tanpa atau dengan teknologi?
Jawabannya sulit. Selama ini, para ilmuwan mencoba memprediksi waktu terjadinya gempa berdasarkan pola.
Namun, para ilmuwan menemukan banyak kesalahan.
Sehingga mereka menganggap memprediksi gempa dengan pola, bukan cara yang benar.
Faktanya, tidak mungkin bagi manusia untuk mendeteksi di mana gempa bumi selanjutnya akan terjadi.
William Ellsworth, seorang ahli geofisika di Universitas Stanford Amerika mengatakan bahwa di beberapa wilayah Bumi memang memiliki pola fenomena alam yang teratur, namun di bagian lainnya acak.
Percobaan Tahun 1993
Dilansir dari Science Daily, para ilmuwan Amerika melakukan penelitian yang dilakukan di lempeng patahan di San Andreas, yang melintang sepanjang 1.200 kilometer di California.
Patahan yang terletak di Kota Parkfield, California Tengah ini sebelumnya telah mengalami gempa bumi dengan pola teratur.
Baca Juga: Gempa Bumi Berkekuatan 4.0 Magnitudo Guncang Pangandaran, Ini Daftar Wilayah yang Terdampak
Adapun pada tahun 1985, para ilmuwan melihat gempa sebelumnya terjadi pada tahun 1857, 1881, 1901, 1922, 1934 and 1966.
Karena gempa-gempa yang terjadi pada tahun tersebut bisa dihitung menggunakan pola, maka ilmuwan memprediksi gempa akan terjadi sebelum tahun 1993.
Pada kenyataannya, tahun 1993 dan seterusnya berlalu tanpa guncangan sekalipun di wilayah tersebut.
Namun, sebelas tahun kemudian pada tahun 2004, gempa berkekuatan 6,0 M terjadi di Parkfield tanpa ada peringatan dari peralatan yang dipasang untuk mendeteksi gempa
Dengan adanya peristiwa ini, semakin banyak orang menyadari bahwa gempa bumi adalah sesuatu yang tidak bisa diprediksi.
Tidak Bisa Diprediksi
Tidak hanya pola gempa bumi yang tidak bisa digunakan sebagai acuan prediksi gempa.
Manusia juga tidak bisa memperkirakan gempa berdasarkan patahannya.
Gempa bumi dibagi dua, yakni gempa bumi tektonik dan vulkanik.
Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pergeseran atau patahan lempeng, sedangkan gempa bumi vulkanik disebabkan dorongan magma saat terjadi gunung meletus.
Baca Juga: Gempa Bumi Berkekuatan 4.0 Magnitudo Guncang Pangandaran, Ini Daftar Wilayah yang Terdampak
Nah, beberapa pergeseran atau patahan lempeng Bumi bisa terjadi tanpa guncangan, yang kita sebut sebagai gempa senyap.
Gempa senyap adalah peristiwa bergesernya lempeng tektonik secara lambat tanpa membuat pergeseran di permukaan bumi.
Jadi, hingga saat ini, manusia tidak bisa memprediksi terjadinya gempa bumi sebelum terjadi.
Sebab lainnya adalah manusia tidak memiliki kemampuan khusus untuk mengenali suara di luar jangkauan 20-20.000 Hz.
Banyak hewan, seperti kucing, anjing, kelelawar, dan beberapa mamalia laut yang bisa memprediksi gempa bumi karena memiliki pendengaran dan insting yang tajam.
(Penulis: Grace Eirin)
Sayangnya, manusia tidak terlahir dengan kemampuan tersebut, teman-teman.
----
Kuis! |
Berapa panjang patahan San Andreas? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Kompas,Bobo |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR