Bobo.id - Setelah absen dua tahun akibat maraknya pandemi COVID-19, Jakarta Fair 2022 atau Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2022 akhirnya kembali digelar pada HUT DKI Jakarta ke-495.
Jakarta Fair 2022 yang diselenggarakan di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Utara, dimulai sejak Kamis (9/6/2022) sampai dengan Minggu (17/7/2022).
Pekan Raya Jakarta yang juga dikenal oleh masyarakat Jakarta sebagai PRJ Kemayoran selalu menjadi bagian dari kemeriahan Ulang Tahun Jakarta.
Namun, tahukah kamu bahwa Pekan Raya Jakarta sebenarnya baru dimulai 54 tahun yang lalu, atau pada HUT DKI Jakarta ke-441?
Jika kamu belum tahu, kenali Pekan Raya Jakarta beserta perkembangannya dari penjelasan berikut, yuk!
Pekan Raya Jakarta Pertama
Dilansir dari Kompas.id, Pekan Raya Jakarta pertama kali digelar pada tahun 1968, bertepatan dengan HUT ke-441 Kota Jakarta.
Pada awalnya, PRJ dikenal dengan nama Djakarta Fair, masih dengan ejaan lama.
Djakarta Fair pertama kali digelar di bagian selatan lapangan Monas dengan luas area 7,2 hektar, dan menghabiskan biaya hingga lebih dari Rp 45 juta.
Baca Juga: Unik! Nama Wilayah di Jakarta Ini Ternyata Sama Seperti Nama Buah-Buahan, Ada Apa Saja?
Berdasarkan arsip Harian Kompas (17/6/1968), Pekan Raya Jakarta pertama diselenggarakan dari 5 Juni hingga 20 Juli 1968, yang kala itu dibuka oleh Presiden Soeharto.
Tokoh yang memiliki gagasan acara Pekan Raya Jakarta merupakan Ketua KADIN (Kamar Dagang dan Industri), yaitu Syamsudin Mangan atau dikenal dengan Haji Mangan.
Pekan Raya Jakarta pertama kali diadakan dengan tujuan membuat ajang pameran besar untuk meningkatkan pemasaran produksi dalam negeri setelah bangkit dari G30S/1965.
Haji Mangan mengusulkan ide tersebut kepada Gubernur DKI yang menjabat kala itu, yaitu Ali Sadikin, pada tahun 1967.
Ternyata Pemerintah DKI segera menyambut baik ide dari Haji Mangan, dan ingin segera mewujudkan pameran besar yang direncanakan.
Nah, inspirasi adanya Pekan Raya Jakarta ini sebenarnya berasal dari Pasar Malam Gambir yang diadakan tiap tahun di bekas Lapangan Ikada.
Pasar Malam Gambir pada masa itu diklaim sebagai pameran terbesar yang menarik perhatian banyak orang.
Selanjutnya secara resmi Pemerintah DKI mengeluarkan Peraturan Daerah No 8 Tahun 1968, dan menetapkan PRJ sebagai agenda tetap tahunan dan diselenggarakan menjelang Hari Ulang Tahun Jakarta.
Bersamaan dengan penetapan PRJ tersebut, pada tahun 1969 berdiri juga Yayasan Penyelenggaraan Pameran dan Pekan Raya Jakarta sebagai badan pengelola PRJ.
Baca Juga: Rayakan HUT DKI Jakarta ke-495, 11 Museum di Jakarta Sediakan Tiket Gratis!
Pekan Raya Jakarta Terlama
Tahun 1969 juga merupakan tahun penyelenggaraan PRJ terlama yaitu 71 hari dengan jumlah pengunjung 3.069.762 orang.
Selain rekor penyelenggaraan terlama, Jakarta Fair 1969 juga kedatangan tamu spesial, yaitu Presiden AS Richard Nixon yang tengah menjalani lawatan ke Indonesia.
Saat ini, Jakarta Fair diklaim sebagai salah satu acara pameran terbesar di Asia Tenggara.
Hal ini pernah diungkapkan oleh sejumlah tokoh, salah satunya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menjabat sebagai Presiden RI, tepatnya pada pembukaan Jakarta Fair 2012.
Sebab, jumlah pengunjung dan nilai transaksi selama perhelatan Jakarta Fair meningkat signifikan setiap tahunnya.
----
Kuis! |
Siapakah tokoh penggagas Pekan Raya Jakarta pertama kali? |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
10 Contoh Pelanggaran Hak di Lingkungan Sekolah, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | KompasPedia |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR