Bobo.id - Tumbuhan tidak berpembuluh atau Bryophyta adalah tumbuhan yang tidak memiliki sistem pembuluh di bagian tubuhnya.
Ini menyebabkan tumbuhan tidak memiliki jaringan yang berfungsi sebagai alat angkut dan metabolisme.
Kelompok tumbuhan tidak berpembuluh umumnya memiliki organ-organ yang sangat sederhana.
Bahkan, bagian akar, batang, dan daunnya sangat sulit untuk dibedakan. Oleh sebab itu, tumbuhan ini banyak disebut sebagai tanaman tingkat rendah.
Tumbuhan tidak berpembuluh ini biasanya sangat menyukai dan dapat hidup di area yang lembap.
Tumbuhan tidak berpembuluh ini digolongkan dalam beberapa kelompok. Apa saja? Kita cari tahu bersama, yuk!
1. Lumut Hati
Kelompok tumbuhan tidak berpembuluh yang pertama adalah Hepaticopsida atau yang biasa disebut dengan lumut hati.
Lumut hati memiliki bentuk tubuh seperti lembaran banyak lekukan dan menyerupai bentuk hati.
Baca Juga: Kelompok Tumbuhan Paku: Ciri-Ciri dan Jenis-Jenisnya
Oleh karena bentuk tubuhnya ini, lumut hati pernah dianggap bisa membantu menangani penyakit hati, lo.
Ciri morfologi dari lumut hari yakni tidak memiliki batang maupun daun, namun memiliki rhizoid yang bentuknya seperti akar.
Bentuknya seperti lembaran, panjang, dan tidak bercabang. Fungsinya untuk mengumpulkan zat hara dan mineral dari tanah.
Struktur dari lumut hari ini berbeda-beda tergantung pada tempat hidup yang ditinggalinya, teman-teman.
Lumut hati yang hidup di tempat basah memiliki bentuk higromof. Sementara yang hidup di tempat kering memiliki bentuk xeromorf.
Lumut hati ini bisa berkembangbiak secara generatif dan vegetatif. Contoh lumut hati ada Marchantia Geminata, Metzegeria Conjugate, hingga Ricciocarpus Trichocarpa.
2. Lumut Tanduk
Kelompok tumbuhan tidak berpembuluh selanjutnya adalah Anthoceropsida atau yang biasa disebut dengan lumut tanduk.
Dinamai dengan istilah lumut tanduk karena bentuknya panjang dan meruncing seperti tanduk.
Baca Juga: Anggur Laut, Alga Hijau yang Biasa Dimanfaatkan Sebagai Lalapan
Lumut jenis ini bisa kita temui di pinggir danau, sungai atau area dekat saluran lainnya. Lumut ini mudah menempel pada tempat lembap menggunakan rhizoid.
Lumut tanduk ini memiliki bentuk sporofit yang panjang dan runcing yang dapat tumbuh setinggi lima sentimeter.
Sementara gametofit, umumnya memiliki diameter satu hingga dua sentimeter dan tumbuh secara mendatar. Kadang juga ditempeli oleh sporofit majemuk.
Tahukah teman-teman? Lumut tanduk ini sering menjadi spesies pertama yang menempati sebuah wilayah terbuka dan lembap, lo.
Contoh tumbuhan yang masuk dalam jenis lumut tanduk adalah Anthoceros Laevis dan Notothulus Valvata.
3. Lumut Daun
Kelompok tumbuhan tidak berpembuluh selanjutnya adalah Anthocerophyta atau yang biasa disebut dengan lumut daun.
Di antara jenis lainnya, lumut daun memiliki tingkat perkembangan yang lebih tinggi. Lumut daun sering disebut juga dengan lumut sejati.
Lumut daun memiliki batang semu, daun-daun kecil berbentuk spiral dan berserabut, serta memiliki rhizoid yang bercabang.
Baca Juga: 5 Langkah Mudah Bersihkan Kepala Shower dari Kerak dan Lumut
Lumut jenis ini memiliki tinggi antara 0,5 hingga 1,5 sentimeter dan dikatakan menjadi lumut terbanyak yang tumbuh di Bumi.
Jenis lumut daun ini berfungsi untuk melindungi air yang terkandung di dalam tanah agar tidak menguap ke atmosfer.
Contoh tumbuhan yang masuk dalam jenis lumut daun adalah Spaghnum fimbriatum, Andreaea petrophila, hingga Georgia pellucida.
4. Lumut Kerak
Kelompok tumbuhan tidak berpembuluh selanjutnya adalah Lichenes atau yang biasa disebut dengan lumut kerak.
Seperti namanya, lumut kerak juga memiliki bentuk seperti kerak. Lumut ini merupakan perpaduan dari dua tanaman yakni jamur dan ganggang.
Jamur memiliki peran sebagai penyedia air, garam mineral, dan melindungi dari cuaca.
Sementara itu ganggang berperan sebagai pembuat makanan dan nutrisi melalui proses fotosintesis.
Lumut kerak ini dapat menjadi tanaman perintis sekaligus tanaman indikator karena bisa tumbuh di mana saja, termasuk di tempat kering.
Baca Juga: Ganggang Laut Berfotosintesis Menciptakan Gelembung Udara di Laut dan Bunyi 'Ping'
Contoh tumbuhan yang masuk dalam jenis lumut kerak adalah Parmalia acetabulum, rocella tinctoria, hingga usnea barbata.
5. Ganggang atau Alga
Kelompok tumbuhan tidak berpembuluh yang terakhir adalah Chlorophyta atau yang biasa disebut dengan alga hijau.
Ganggang atau alga hijau ini dikenal sebagai tanaman air yang berhabitat di air tawar, air laut, salju, dan beberapa daerah dengan tanah lembap.
Bentuk alga hijau bermacam-macam, misalnya fitoplanton dan makroalga yang sering dibudidayakan sebagai rumput laut.
Alga hijau memiliki banyak sekali kandungan seperti klorofil a dan b, selulosa, beta, karotenoid, dan gamma.
Seperti tumbuhan tingkat tinggi, alga hijau menyimpan makanan mereka sebagai saripati dengan sebagian besar dalam wujud lemak atau minyak.
Alga hijau bermanfaat sebagai sumber makanan penting bagi kehidupan laut herbivora seperti ikan, crustasea, dan gastropoda.
Contoh tumbuhan yang masuk dalam jenis alga hijau adalah Chlorella sp, Ulva sp, dan Spiroggyra.
Baca Juga: 3 Kelompok Tumbuhan Lumut: Lumut Hati, Lumut Tanduk, dan Lumut Daun
Nah, itulah lima kelompok tumbuhan tidak berpembuluh. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
----
Kuis! |
Apa fungsi rhizoid yang dimiliki oleh lumut hati? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,gramedia.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR