Bobo.id - Ketika mengolah daging sapi, teman-teman harus membersihkannya dengan benar.
Setelah itu, baru dimasak hingga matang agar tidak terinfeksi bakteri.
Tidak hanya bagian dagingnya saja, tetapi bagian jeroan daging sapi seperti babat juga harus dibersihkan dengan benar dan dimasak matang.
Karena bisa saja kita mendapatkan jeroan sapi yang terinfeksi Paramphistomum sp yang sering menginfeksi hewan pemamah biak.
Lalu, apa itu Paramphistomum sp? Untuk mengetahuinya simak penjelasan berikut ini, yuk!
Apa Itu Paramphistomum Sp?
Paramphistomum sp adalah sejenis cacing pipih yang bersifat parasit pada hewan pemamah biak.
Cacing Paramphistomum sp bisa menginfeksi sapi, karena sapi mengonsumsi tanaman yang tertempel larva Paramphistomum sp yang memang mempunyai sifat dapat menginfeksi makhluk hidup lainnya.
Siklus hidup cacing Paramphistomum sp ini tidak bisa berlangsung sendiri dan membutuhkan inang perantara.
Baca Juga: Ada Sapi yang Keluarkan Air Mata Seperti Menangis, Apakah Ini Tandanya Sapi sedang Sedih?
Jadi, telur cacing Paramphistomum sp yang belum berembrio dikeluarkan bersama feses inangnya, misalnya sapi.
Kemudian, jika telurnya menemukan lingkungan yang berair, maka mereka akan menuju ke tahap perkembangan selanjutnya, yaitu berembrio.
Nantinya, mereka berubah menjadi larva yang membutuhkan inang seperti siput, agar memperoleh bahan makanan, yaitu dedaunan.
Nah, saat larva Paramphistomum sp menempel di dedaunan, bisa saja ada hewan pemamah biak yang mengonsumsinya.
Dampak Paramphistomum Sp pada Hewan Pemamah Biak
Akibat hewan pemamah biak seperti sapi mengonsumsi tumbuhan yang ditempeli oleh larva Paramphistomum sp inilah, mereka terinfeksi.
Sehingga, hewan pemamah biak kekurangan nutrisi karena sari-sari makanannya diserap oleh cacing tersebut.
Bahkan, hewan pemamah biak bisa saja mengalami diare parah, anoreksia, perdarahan pada saluran pencernaan, luka pada rumen atau babat, haus berlebihan, dan penipisan dinding usus.
Jika infeksinya berat, bisa saja sapi atau hewan pemamah biak lainnya yang masih muda mengalami kematian.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi tentang Cara Adaptasi Hewan
Sedangkan, jika infeksinya terjadi pada hewan pemamah biak yang sudah dewasa, mereka tetap bisa bertahan hidup dengan gejala-gejala penyakit pada saluran pencernaan.
Bagaimana Mengolah Jeroan Sapi yang Terinfeksi Paramphistomum Sp?
Jika teman-teman menemukan cacing ini ada dibabat sapi yang akan diolah.
Lebih baik dibersihkan dengan benar, caranya dengan disiram air panas dan dimasak hingga matang.
Jadi, babat sapi masih bisa kita konsumsi dan tidak akan menyebabkan infeksi.
Sedangkan, ciri-ciri jeroan sapi yang terinfeksi cacing Paramphistomum sp adalah:
- Dengan ditemukannya cacing berwarna merah muda atau merah sepanjang 15 milimeter menempel di bagian rumen atau babat.
- Cacing yang masih muda biasanya ditemukan di duedonum dan panjangnya sekitar 1 sampai 3 milimeter.
Nah, itulah pengertian dari cacing Paramphistomum sp yang menginfeksi hewan pemamah biak.
Baca Juga: Perbedaan Hewan Vertebrata dan Avertebrata, Materi Kelas 5 SD Tema 1
Teman-teman bisa saja menemukan cacing ini menempel di rumen atau babat sapi, jadi harus dibersihkan dengan benar sebelum diolah.
(Penulis: Ahmad Naufal Dzulfaroh)
---
Baca Lagi: |
Apa itu Paramphistomum Sp? (halaman 1) |
Dampak Paramphistomum Sp pada hewan pemamah biak (halaman 2) |
Bagaimana mengolah jeroan sapi yang terinfeksi Paramphistomum Sp? (halaman 3) |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR