Meskipun jarang, tetapi bisa saja makanan kaleng mengandung bakteri berbahaya, salah satunya adalah bakteri Clostridium botulinum.
Makanan kaleng yang terkontaminasi bakteri ini bisa menyebabkan penyakit botulisme jika teman-teman sampai mengonsumsinya.
Penyakit botulisme menyebabkan kelumpuhan pada otot wajah, kesulitan menelan, dan kesulitan berbicara.
Makanan kaleng yang mengandung bakteri ini bisa disebabkan karena proses pengkalengan yang kurang tepat.
Oleh karena itu, jangan memilih makanan kaleng yang sudah penyok, retak, bocor, atau menggembung.
Baca Juga: Kucing Muntah Makanan? Jangan Panik Dulu, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Bagaimana Cara Memilih Makanan Kaleng dengan Benar?
Jika teman-teman terpaksa mengonsumsi makanan kaleng, lebih baik pilihlah dengan hati-hati.
Pastikan kita sudah mengetahui apa saja kandungan makanan kaleng yang tertera di informasi nutrisi dan komposisi.
Setelah itu, periksa juga metode pengawetannya dan bahan pengawet yang digunakan.
Selain itu, pilihlah makanan kaleng yang tidak mengandung garam atau rendah garam.
Jangan lupa, pastikan tempat produksi makanan kaleng sudah terpercaya dan mempunyai standar pengkalengan yang bagus.
Nah, itulah berbagai macam risiko dari mengonsumsi makanan kaleng dan bagaimana cara memilih makanan kaleng dengan aman.
---
Kuis! |
Apa itu makanan kaleng? |
Petunjuk: Cek halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Healthline.com,Eatthis.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR