Bobo.id - Tubuh bagian luar bisa saja cedera dan terluka jika terjatuh atau tergores. Namun, bagian dalam tubuh seperti otak juga bisa cedera dan peradangan, lo.
Misalnya cedera pada otak yang bisa menyebabkan lesi otak. Untuk mendeteksi lesi otak, kita harus melakukan tes pencitraan otak seperti MRI atau CT, sehingga bisa melihat jaringan otak yang terkena lesi.
Jaringan otak yang terkena lesi otak biasanya akan muncul bintik-bintik gelap atau terang di beberapa bagiannya.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang lesi otak, teman-teman bisa menyimak penjelasan berikut.
Apa Sebenarnya Lesi Otak?
Lesi otak adalah jenis kerusakan pada beberapa bagian otak yang dapat terjadi karena penyakit, cedera, paparan bahan kimia, dan gangguan sistem kekebalan tubuh.
Gejala lesi otak biasanya tidak dirasakan oleh pasiennya, bahkan sering tidak bergejala.
Namun, jika lesi otak semakin buruk, maka gejalanya akan semakin terlihat.
Gejala lesi otak sendiri bermacam-macam, tergantung jenis, lokasi, dan ukuran lesi. Berikut, beberapa gejala umum dari lesi otak, yaitu:
Baca Juga: Ada yang Anggap Sebagai Sayur, Ini 4 Fakta Buah Alpukat untuk Kesehatan
- Sakit kepala
- Leher kaku
- Mual, muntah, dan nafsu makan berkurang
- Perubahan penglihatan atau sakit mata
- Perubahan suasana hati, kepribadian, perilaku, kemampuan mental, dan konsentrasi
- Kehilangan memori atau kebingungan
- Kejang
- Demam
- Kesulitan bergerak
Baca Juga: Tak Bisa Disepelekan, Ini 4 Peran Ajaib Musik untuk Perkembangan Otak
Jenis Penyakit Lesi Otak
Akibat cedera atau kerusakan jaringan di dalam otak, jenis lesi otak juga bisa beragam. Inilah beberapa jenis lesi otak yang umum terjadi beberapa pasien, yaitu.
1. Abses Otak
Abses otak adalah area otak yang terinfeksi hingga bernanah dan jaringannya meradang. Jika pasien lesi otak sudah terkena abses otak, maka bisa mengancam nyawanya.
Biasanya, abses otak akan terjadi setelah infeksi dan muncul di area dekat telinga, sinus, atau gigi.
Selain itu, penyebab umumnya munculnya lesi otak jenis ini adalah cedera yang muncul akibat operasi pada tengkorak.
2. Malformasi Arteriovenosa
Malformasi arteriovenosa (AVM) adalah jenis lesi otak yang terjadi pada tahap pertama cedera pada otak.
Hal ini karena, pembuluh arteri dan vena yang ada di otak berkembang jadi kusut dan jadi tidak normal.
Baca Juga: Benarkah Efek Kurang Minum Air Putih Bisa Bikin Otak Menciut?
Pembuluh vena pun membesar akibat aliran darah yang terlalu deras dari pembuluh arteri, melalui pembuluh tidak normal tadi.
Lama-kelamaan, pembuluh ini bisa pecah dan otak dipenuhi oleh darah, sehingga jaringan otak tidak bisa menerima cukup darah.
Akibatnya, otak menjadi rusak hingga menyebabkan gejala kejang-kejang.
3. Infark Serebral
Infark serebral adalah kematian jaringan pada otak akibat lesi otak. Hal ini karena sel-sel di otak tidak lagi mendapatkan asupan darah dan nutrisi yang cukup.
Sehingga, mengganggu kesehatan jaringan otak dan merusaknya.
4. Cerebral Palsy
Cerebral palsy adalah jenis lesi otak yang terjadi ketika masih bayi dalam kandungan.
Jika tidak segera ditangani, lesi otak akan memengaruhi perkembangan anak, hingga kesulitan bergerak, komunikasi, dan keterampilan pertumbuhan lainnya.
5. Multiple Sclerosis
Multiple sclerosis (MS) adalah jenis lesi otak yang disebabkan karena sistem kekebalan tubuh menyerang dan merusak saraf myelin yang ada di otak dan sumsum tulang belakang.
Akibatnya, otak atau sumsum tulang belakang tidak bisa menerima dan mengirim pesan dengan benar ke seluruh tubuh.
Kemampuan tubuh pun menurun dan bisa menyebabkan gangguan penyakit lainnya.
6. Tumor
Tumor adalah pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan bisa menjadi kanker jika menyebar ke tempat.
Salah satu tempat pertumbuhan tumor adalah otak, sehingga perlu ditangani segera agar tidak berkembang menjadi kanker.
Bagaimana Perawatan Lesi Otak?
Perawatan lesi otak bisa berbeda-beda setiap pasien, karena tergantung jenis lesi, lokasi, dan penyebabnya.
Jadi, teman-teman perlu memeriksakan diri ke dokter dan mengikuti pengobatan yang harus dilakukan.
Pengobatannya juga bermacam-macam tergantung diagnosis dan gejala yang dirasakan.
Nah, itulah pengertian dari lesi otak yang disebabkan karena cedera, penyakit, atau paparan bahan kimia.
(Penulis: Dandy Bayu Bramasta)
---
Kuis! |
Bagaimana cara mengetahui adanya lesi otak? |
Petunjuk: Cek halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR