Awalnya, Zebra Cross berwarna kuning dan biru, bukan hitam dan putih seperti sekarang ini, teman-teman.
Bahkan dulu tempat penyeberangan jalan tidak menggunakan cat warna seperti sekarang, melainkan logam.
Saat itu, logam menjadi satu-satunya yang digunakan untuk menandai penyebarangan pejalan kaki yang terlihat oleh pengendara.
Hanya saja, ternyata warna kuning biru sulit untuk bisa dilihat oleh pengendara dan logamnya hanya terasa di bawah roda.
Dengan begitu, sebagian besar sudah terlambat untuk berhenti sehingga tetap menimbulkan banyak kecelakaan.
Ini membuat adanya evaluasi, sehingga dibuatlah pola garis hitam-putih yang membentang melintasi lebar jalan.
Garis itu memberi tahu pengemudi untuk memperlambat kecepatan kendaraannya saat ada pejalan kaki yang menyeberang.
Pejalan kaki pun beranggapan bahwa tempat penyeberangan jalan jauh lebih jelas dengan latar belakang hitam dan putih.
Baca Juga: Pelican Crossing Itu Apa, ya? Apa Bedanya dengan Zebra Cross?
Sejak itulah, tempat penyeberangan jalan di seluruh penjuru dunia dinamai dengan zebra cross karena warnanya yang mirip hewan zebra.
Awal Mula Zebra Cross di Indonesia
Tahukah teman-teman? Sekitar tahun 1930-an, penyeberangan di Indonesia dilakukan secara manual dengan bantuan petugas.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR