Bobo.id - Kita sering menjumpai zebra cross atau tempat penyeberangan bagi pejalan kaki di jalan raya.
Zebra cross biasanya banyak ditemukan di persimpangan-persimpangan jalan atau saat ada lampu merah.
Selain itu, zebra cross juga biasanya tersedia di depan sekolahan, rumah sakit, perkantoran, dan fasilitas publik lainnya.
Hampir setiap negara memiliki zebra cross karena fungsinya sangat penting bagi keselamatan, teman-teman.
Fungsi utamanya adalah membantu pejalan kaki yang ingin menyeberang jalan supaya tidak terjadi kecelakaan.
Memangnya bagaimana awal mula adanya zebra cross yang kini digunakan di berbagai negara? Kita cari tahu bersama, yuk!
Awal Mula Terciptanya Zebra Cross
Tahukah teman-teman? Zebra cross pertama kali dibuat pada tahun 1951 di Slough, Berkshire, Inggris.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), pada 1951 tingkat lalu lintas kendaraan bermotor tidak sebanyak sekarang.
Namun saat itu banyak terjadi kecelakaan pejalan kaki saat menyeberang bahkan hingga banyak korban jiwa.
Baca Juga: Baru Digunakan Tahun 1960-an, Begini Sejarah Zebra Cross di Indonesia
Oleh karena itu, pemerintah mencoba melakukan percobaan dan penandaan jalan pertama dengan model berskala.
Awalnya, Zebra Cross berwarna kuning dan biru, bukan hitam dan putih seperti sekarang ini, teman-teman.
Bahkan dulu tempat penyeberangan jalan tidak menggunakan cat warna seperti sekarang, melainkan logam.
Saat itu, logam menjadi satu-satunya yang digunakan untuk menandai penyebarangan pejalan kaki yang terlihat oleh pengendara.
Hanya saja, ternyata warna kuning biru sulit untuk bisa dilihat oleh pengendara dan logamnya hanya terasa di bawah roda.
Dengan begitu, sebagian besar sudah terlambat untuk berhenti sehingga tetap menimbulkan banyak kecelakaan.
Ini membuat adanya evaluasi, sehingga dibuatlah pola garis hitam-putih yang membentang melintasi lebar jalan.
Garis itu memberi tahu pengemudi untuk memperlambat kecepatan kendaraannya saat ada pejalan kaki yang menyeberang.
Pejalan kaki pun beranggapan bahwa tempat penyeberangan jalan jauh lebih jelas dengan latar belakang hitam dan putih.
Baca Juga: Pelican Crossing Itu Apa, ya? Apa Bedanya dengan Zebra Cross?
Sejak itulah, tempat penyeberangan jalan di seluruh penjuru dunia dinamai dengan zebra cross karena warnanya yang mirip hewan zebra.
Awal Mula Zebra Cross di Indonesia
Tahukah teman-teman? Sekitar tahun 1930-an, penyeberangan di Indonesia dilakukan secara manual dengan bantuan petugas.
Petugas itu menggunakan petunjuk lalu lintas berupa lentera sebesar sangkar burung dengan tiga tanda.
"Stop" menggunakan warna merah, "Awas" menggunakan warna kuning, dan "Djalan" menggunakan warna hijau.
Nah, petunjuk lalu lintas ini diputar secara manual oleh petugas lalu lintas dan pengguna jalan baru bisa menyebarang kalau tanda "Stop" muncul.
Namun di masa kemerdekaan, mulai banyak mobil yang melintas di sekitar jalan raya Batavia, teman-teman.
Bahkan, untuk menyeberang jalan saja dibutuhkan waktu yang tidak sebentar, yakni satu sampai dua menit.
Kepadatan jalan inilah yang kemudian membuat pengaturan lalu lintas untuk kendaraan bermotor, kendaraan tidak bermotor, dan pejalan kaki.
Baca Juga: 5 Hal yang Harus Ditaati Pejalan Kaki
Pemerintah Jakarta kemudian meletakkan petunjuk lalu lintas di persimpangan jalan yang ramai untuk menghindari kecelakaan.
Petunjuk lalu lintas itu termasuk zebra cross, yang saat itu disebut sebagai tanda hitam putih melintang.
Penggunaan zebra cross baru mulai banyak digunakan pada tahun 1960-an, lo, teman-teman.
Hal ini disebabkan karena Indonesia, terutama Jakarta bersiap untuk menjadi tuan rumah Asian games tahun 1962.
Nah, itulah sejarah zebra cross di dunia dan Indonesia. Semoga bisa menjawab rasa penasaran teman-teman, ya.
----
Kuis! |
Mengapa warna kuning dan biru disebut tidak efektif untuk penyeberangan jalan? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR