Fungsi pertama partai politik di negara otoriter adalah sebagai sarana komunikasi politik.
Partai akan menyalurkan informasi mengenai kebijakan negara dalam menjalankan pemerintahan dari pemimpin ke masyarakatnya.
Sehingga, penyampaiannya bersifat satu arah, yaitu dari pimpinan ke bawahannya hingga ke masyarakat. Bukannya dua arah seperti yang ada di negara demokrasi.
2. Sebagai Sarana Sosialisasi Politik
Fungsi selanjutnya dari partai politik di negara otoriter adalah sebagai sarana sosialisasi politik.
Sehingga, partai bertugas untuk membina masyarakatnya ke arah kehidupan dan cara berpikir yang sesuai dengan yang ditentukan oleh partai.
Selain itu, sosialisasi politik ini dilakukan secara ketat, baik di sekolah, organisasi, tempat kerja, maupun di tempat-tempat publik.
Oleh karena itu, sosialisasi partai mendominasi hampir seluruh sektor kehidupan masyarakat suatu negara otoriter.
3. Sebagai Sarana Rekrutmen Politik
Sebagai sarana rekrutmen politik, partai di negara otoriter mengutamakan orang yang mempunyai kemampuan untuk mengabdi kepada partai.
Orang tersebut juga dianggap mampu menjabat sebagai pemimpin di lembaga-lembaga pemerintahan.
Baca Juga: Mengapa Sistem Pemerintahan Parlementer Tidak Cocok bagi Indonesia?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR