Bobo.id - Ada banyak seni pertunjukan di Indonesia dan nama seni Ludruk tidak boleh dilewatkan begitu saja.
Seni pertunjukan tradisional ini memiliki peranan dalam melawan penjajah dengan cara uniknya.
Teman-teman yang berasal dari Jawa Timur mungkin sudah tidak asing dengan seni Ludruk yang memang berasal dari daerah tersebut.
Ludruk yang merupakan pertunjukan teater ini memang berasal dari Jawa Timur, khususnya Surabaya.
Tapi ada beberapa orang yang menyebut seni pertunjukan ini sebenarnya berasal dari Jombang.
Melalui seni pertunjukan ini, para pemain mencoba menyampaikan berbagai keritikan terkait pada masa pemerintahan Hindia Belanda.
Jenis kritikan yang disampaikan pun dikemas dengan cara yang sangat menarik.
Untuk mengenal lebih lanjut tentang seni pertunjukan ini, mari kita tengok dulu sejarah awal mula munculnya kesenian ini.
Sejarah Seni Ludruk
Seni Ludruk sebenarnya sudah dikenal sejak abad ke-12 Masehi atau masa Kerajaan Majapahit.
Saat itu Ludruk dikenal dengan nama Ludruk Bandhan yang digambarkan sebagai pertunjukan atau pameran kekuasaan dan kekebalan.
Baca Juga: Benarkah Seni Bela Diri dan Yoga Bisa Saling Melengkapi? Ini 4 Keuntungan Melakukan Keduanya
Pertunjukan itu pun dilakukan oleh pemain yang memiliki ilmu kanuragan atau kekebalan.
Pada pertunjukan Ludruk Bandhan para pemain akan menunjukan aksinya sambil diiringi musik kendang dan jidor.
Pertunjukan pun biasa digelar di tanah lapang dan akan dikerumuni oleh masyarakat yang ingin menyaksikan.
Lalu pada abad ke-17 hingga ke-18, seni Ludruk Bandhan ini berkembang menjadi pertunjukan Lerok Pak Santik.
Lerok merupakan nama alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik, seperti kecapi.
Sedangkan Pak Santik merupakan tokoh yang memperbarui Ludruk dan dalam pertunjukan itu sosok Pak Santik juga ikut tampil.
Tokoh Pak Santik ini akan dirias, mengenakan ikat kepala, dan membiarkan dadanya terbuka.
Selama proses pertunjukan, Pak Santik akan bercerita tentang segala hal, sambil diiringi hentakan kaki para pemain Lerok.
Seni pertunjukan itu pun kembali dikembangkan dengan berubah nama menjadi Besutan atau yang berarti membersihkan kotoran, menghaluskan, atau mengulas.
Dari Besutan ini, kemudian berubah lagi menjadi Ludruk yang sekarang ini banyak dikenal.
Perubahan seni pertunjukan ini menjadi Ludruk dilakukan oleh seseorang bernama Cak Durasim.
Baca Juga: Sejarah Kung Fu di Indonesia, Bela Diri Masyarakat Tionghoa yang Bantu Melawan Penjajah
Peran Seni Ludruk dalam Lawan Penjajah
Ludruk bukan hanya sebuah seni pertunjukan biasa yang ditampilkan untuk menghibur penontonnya.
Seni pertunjukan ini sebenarnya memiliki dua fungsi. Fungsi utama dari Ludruk adalah sebuah ritual, estetis, dan sebagai hiburan.
Namun ada fungsi lain dari pertunjukan ini, yaitu sebagai sarana pendidikan, penebal solidaritas, menumbuhkan kebijaksanaan, dan lain sebagainya.
Selain itu, seni Ludruk ini juga sempat jadi media penyampai kritik sosial pada pemerintah Hindia Belanda.
Meski begitu kritik yang disampaikan dalam bentuk Ludruk ini dikemas dengan sangat baik sehingga bisa menjadi hiburan bagi para penonton.
Para pemain akan menyampaikan kritikan dalam bentuk parikan atau guyonan.
Peran Ludruk sebagai media kritik pun terus dilakukan hingga masa pemerintahan berpindah ke tangan Jepang.
Di masa pemerintahan Jepang itu, Ludruk sangat diawasi hingga sosok Cak Durasim pernah ditangkap.
Saat itu, Cak Durasim menyampaikan sebuah parikan yang mengeritik pemerinatah Jepang.
Karena itu, ia dipenjara di Genteng Kali hingga akhirnya meninggal dunia.
Baca Juga: Mengenal Seni Pertunjukan Reog Ponorogo, Cari Tahu Legenda dan Sejarahnya, yuk!
Meski tokoh penting dari seni Ludruk Cak Durasim ditangkap, kesenian Ludruk masih tetap berjalan.
Hingga Indonesia merdeka, Ludruk masih menjadi salah satu seni hiburan yang terkenal.
Nah, itu tadi sejarah dari seni pertunjukan Ludruk yang ternyata bukan hanya menghibur tapi juga ikut berperan dalam melawan penjajahan.
----
Kuis! |
Dari mana asal seni pertunjukan Ludruk? |
Petunjuk: Cek halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Kenapa Air Sering Tumpah saat Kita Memindahkannya dari Gelas? Ini Penjelasannya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR